9. Menikah Saja!

926 23 4
                                    


Entah siapa yang membanting pintu. Ada banyak mata yang melihat kmi, bahkan terdengar suara beberapa langkahan kaki mendekat dan ikut nimbrung nambah mata2 lagi. Beberapa dari mereka istigfar, mengelus dada, ada yg memandang kami jijik, geram, menggeleng2kan kepala, ada yg cemburu dan ada yang terposona.

Kak Army bangun tanpa membangunkan ku. Aku kebingungan dengan situasi saat ini.

"Maaf ini ada apa yaa?" Tanya kak Army kepada orang2 yg nimbrung di terasnya dan di depan rumahnya.

"Tuhkan benar kata saya!! Mereka gk lazim" teriak seorang wanita, aku yakin ada profokator dibalik semua ini.
"Kamu ini dasar guru gak tau tatakrama!!"
"Guru cabul!"
"Guru kok pacaran sama muridnya.."
"Kalian mau berzina yaa!!"
"Ayoo dirajam mereka!!!"

Kata2 seperti itu berulang ulang keluar dari mulut manusia2 yg salah paham itu.

"Maaf kalian salah paham... kami terpeleset tadi jad--"

"Sudah!! Ayoooo kita geret mereka!!..."

"Aku mau panggil polisi!!!"

Anjerrr gawat ini!!! Mereka masuk.. ada yg membangunkan ku dan mereka membuat kedua tanganku menjadi kebelakang, aku jadi tidak bisa berontak. Begitu juga dengan kak Army ia nampak pasrah saat kedua tangan nya di tahan kebelakang.. baru beberapa langkah di geret tiba2 datang seorang pria parubaya dengan penuh kharisma.

"Ada apa ini warga2?" Ucap pria itu ditengah kerumunan.. pria itu mulai kelihatan batang hidungnya saat mendekati kami

"Ini pak RT.. mereka mau berzina.." ucap salah satu pria

"Jangan main hakim sendiri lah.. apa kalian sudah tau kebenarannya?" Tutur pak RT dengan kharismanya

"Kalau begitu biar kita selesaikan sekarang saja.. yaudah kita ke balaidesa" njirrrrrrrrr... apa2an nih pak RT.. knp gk dirumah ini aja, kalau ke balaidesa bisa2 malah rempong, malah di ketahui org bnyk.

Kami di arak warga, enggak kaya di film2 yg serem itu.. pokoknya kak Army berada di depan ku, keda tangannya di gandeng oleh 2 orang pria. Aku pun begitu. Orang2 membawa kami hingga menuju balaidesa. Selama di jalan, orang2 yang melihat kami di arak bertanya tanya.. ada yg jawab seenaknya main tuduh2 aja, ada yg cuek aja. Dan tibalah di balaidesa. Aku dan Kak Army menjelaskan semuanya, sempat ada bacotan warga, bahkan tetangga ku tidak ada yg membela.  Mereka malah menudu ku yang tidak2 tapi kak Army, malah banyak yg membela kak Army yang baik2, apa lagi wanita2 komplek mereka menudu ku yang tidak2  tapi membela kak Army yang baik2 seolah-olah akulah yang paling bersalah.

****

Aku dan kak Army pun menjelaskan semuanya. Dan selesai.. tapi, org2 tua nanpemikirannya sempit.. malah menyuruh kami menikah!! Astaga... lalu saat pulang, aku tidak langsung pulang. Aku membantu kak Army membereskan rumahnya akibat di injak2 org2 komplek.

"Ngapain kamu malah ngepel lantai? Pulang sana" Tegur kak Army seraya menyapu teras rumahnya.

"Terserah saya lah.. ini juga gara2 sya. Seandai saya gk kepeleset, mungkin ini gk akan terjadi" aku tetap mengepel

Pikiran ku kemana mana.. aku yakin setelah kejadian ini, akan ada gosip menyebar di komplek ku, aku harus kuat mental dan batin.

Paginya aku menjelaskan semuanya kepada org tuaku, aku ijin masuk sekolah tengah hari. Di sekolah orang2 bersikap seperti biasa, mereka tidak ada yg tau kasusku. Saat malam kak Army pergi ketempat jualan org tuaku untuk menjelaskan kesalahpahaman kemarin malam.

5 hari setelah kajadian itu. Aku mendengar gosip2 yg tidak enak dari mulut adikku. Bahkan saat lewat dan berpapasan dengan tetangga.. mereka buang muka atau menatapku dengan tatapan jijik. Malam ini jadwal les ku. Aku pergi kerumah kak Army setelah Isya.

Terpaksa Menikah Dengan GurukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang