16. Kesal Sebentar

880 21 2
                                    

Siapa cowo sok ganteng nan gila ini? Padahal aku buru-buru mau berangkat menuju tempat kak Army berada.

*dret..dret..dret..dret..dreet..

Aku mengambil hp didalam tas hitam kecilku. Ternyata telfon dari kak Army.

"Hallo kak, maaf dikit lama.. ini ada peliharaan kakak lepa-" tiba-tiba peliharaan kak Armi merebut telfon dari tanganku

"Hay kak, di mana? Kok ada di rumah? Ini cewe mu masuk-masuk kerumah mu.."

"Jangan halangi dia! Keluar kamu dari rumah ku!" Suara kak Arny terdengar jelas dari hp, apa kak Army teriak?

"Gak ah malas. Aku bawa yaa cewek mu"

"Bangsat!" Astaga kak Army kan lagi di tempat umum. Jangan sampai ngomong gitu.

Aku langsung merebut hp kak Army tiba-tiba lalu keluar. Saat melewati pintu aku menarik kunci pintu tanpa mengunci pintu rumah aku pergi menuju Mall untuk memberi air lensa kak Army.

Sesampainya, wahh. Memang ramai sekali, dari jauh saja aku bisa mendengar teriak-teriakan para gadis dalam ruang tengah di mall ini. Di kerumunan orang banyak aku mencari kak Army, aku sedikit kesulitan mencari orang ditengah kerumunan orang begini ditambah lagi mataku yang mines. Aku pun menaikki ekskalator agar bisa menemukan kak Army dan ketemu!

Kak Army ternyata menjadi juri, disebalahnya kanan kiri ada gadis yang tidak asing bagiku. Lohhh itu kan temannya yang namanya Yuni itu trus itu kakak pemilik kedai, tapi ada cowo disebelah kaka pemilik kedai, ehehehe cakep.

Lalu aku kembali turun dan segera menuju tempat kak Army, aku tidak langsung menghampirinya, tapi berdiri ditempat yang gampang untuknya melihatku, lalu aku menge'chat kak Army. Saat di read, aku melihat kak Army sedang menyoroti tempat yang ku sebutkan dan tak lama kemudian mata kami bertemu.

Acara pun break. Mataku menyoroti kak Army mengangkat pantat dari kursi juri dan segera menuju ke arahku. Saat tiba ia langsung menyentuh pipiku dengan kedua tanganya.

"Kamu gak di apa-apain sama dia kan?" Tanyanya, ada rasa khawatir diwajahnya

"Santai aja lah kak. Gak ada apa-apa kok?"

"Heh.. sukurlah.."

"Memangnya kenapa sih??"

"Udah.. nanti aku jelasin. Intinya jangan dekat-dekat sama dia"

"Jadi kakak mikirin itu terus? Gimana kakak ngejuri kalau begini?"

"Ish.. ya enggaklah. Aku tetap konsen"

Tiba-tiba kak Army menggandeng tanganku dan membawaku mendekati teman-temannya. Tanpa aku sadari ternyata orang-orang sekitar temasuk gadis-gadis maupun pesarta dance dan penonton menyoroti kami, mata mereka menyenteri kami mengikuti kemana kami pergi. Cewe bernama Yuni antusias membawakan ku beberapa macam make up yang setauku itu adalah untuk merias mata. Tanpa disuruh kak Army langsung menarik sebuah bangku dan menyuruh ku duduk. Yuni merias wajah ku sedikit. Kak Army berdiri didepanku tanpa memperhatikan ku, hanya fokus kepada hpnya.

"Ini di pipi kamu kasi bals on pakai lipstik yaa?" Tanya kak Yuni

"Ehh.. heheheh iya.." jawab ku cengigisan

"Hahahaha... gak papa lucu.. nih aku bagusin dikit yaa.." ucapnya. Dia sangat ramah dan terlihat selalu ceria, kalau dipikir-pikir kak Army dan Yuni cocok, kenapa mereka gak pacaran saja? Astaga kalau mereka pacaran aku gak bakal nikah dong -_-

"Yap sudah.. nih ajak jalan sana.. dan kaya cewe Korea kan?" Ucap kak Yuni. Kak Army yang tadinya sibuk dengan hp menoleh ke arahku dan responnya. Dia malah menggaruk-garuk rambut sebentar. Aku jadi gak pede, jadi aku meminta cermin. Saat aku bercermin memastikan seluruh wajahku.

Terpaksa Menikah Dengan GurukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang