15. Pertemuan

703 15 0
                                    

Bilqis masuk ke mobil ku yang sejak tadi terparkir didepan rumahnya.

"Mana orang tua mu?"

"Itu kak, masih dandan"

Tidak lama kemudian mereka pun datang dan mengenakan baju yang aku belikan tadi malam.

Jam 11 lewat 10 menit kami tiba ditempat. Aku yakin semuanya sedang gugup. Ternyata ayahku sudah disana bersama bunda. Kami semua sudah duduk. Bunda terlihat sangat bahagia, ayah biasa saja dan nampak datar, memang selalu begitu wajahnya.

Dimulai dari perkenalan, lalu berbincang-bincang. Bilqis nampak santai dan sangat terlihat kalau dia sudah terbiasa dengan lingkungan seperti ini, tidak dengan orang tuanya, sepertinya mereka belum pernah ketempat seperti ini, baguslah kalau begitu, ini yang pertama bagi mereka dan berkesan karena bersama ku. Ayahku sepertinya senang saja sama mereka. Hingga...

"Jadi minggu depan yaa pernikahannya?" Ucap bunda

Hah! Spontan mereka bertiga ditambah aku jadi kami berempat melongo. Cepat sekali!!

"Iya bagaimana? Lebih cepat lebih baik" sahut ayahku

"Apa tidak terlalu cepat?" Tanya ayah Bilqis

"Tidak" jawab ayahku seraya tersenyum manis yang menurutku itu pahit.

"Kanapa Yah?" Tanyaku

"Kamu guru, seharusbya kamu tau kenapa. Apa lagi Bilqis sudah kelas 3, pasti akan banyak ujian-ujian. Lebih baik sekarang saja mumpung masih luang"

***

Setelah pulang kerumah selang satu jam, aku dan Bilqis keluar lagi untuk mencari gaun pernikahan untuk foto priwed. Jadwal foto priwed hari Selasa, jadi hari ini harus sudah kelas semuanya.

"Kakak kita kemana? Aku ada saran untuk tempat pencarian baju"

"Aku punya teman kok yang punya gaun priwed bagus-bagus"

"Untuk make up nya?"

"Make up sama teman ku saja" sukurnya aku punya banyak kenalan dan teman.

***

Malvie, cewe berdarah Amerika Indonesia. Teman SMA ku dulu. Dia seorang perancang busana dan punya bisnis penyewaan baju salah satunya gaun pengantin. Di bantu dengannya kami berdua memilih baju yang menurut kami itu cocok. Setelah melihat-lihat baju dan menemukan yang menurut kami cocok, kami berdua duduk sofa tamu serya membuka buku-buku yang berisi foto-foto priwed

"Kalian berdua kan cosplayer? Gimana gak sekalian Cosplay gitu? Trus kenapa gak tambahin foto priwednya ala-ala idol Korea?"

"Hahahaha.. candaan mu gak lucu Vie" sahutku

"Aku gak bercanda.. serius.." ucapnya

Hoooh.. bisa digunakan sarannya.

Aku pun menambah jadwal pemotretan menjadi 2 hari.

Lalu aku menuju ke salon temanku. Yuni, dia dulu gak bisa dandan. Salah satu wibu paling nolife dikelas. Aku satu sekolah dengannya sejak SMP sampai SMA. Padahal waktu SMP aku bully terus, pas SMA aku membantu berteman dengan nya. Dan kami berdua sering membuat percobaan make up. Awalnya aku lebih keren tapi dia tidak mau kalah dan mengejarku. Hingga dia membuka salon dan salonnya sudah lumayan terkenal.

"Wahh.. ramai sekali kak" baru saja turun dari mobil Bilqis sudah mengatakan itu karena banyaknya mobil dan motor terparkir didepan salon.

"Iya, ini salon sahabatku. Salon nya memang bagus."

Saat kami memasuki salon, ada banyak yang mengantri, Yuni tidak bekerja sendiri, ia punya banyak anak buah. Aku bertanya pada salah satu anak buahnya dimana Yuni, mereka mengatakan ada diruang pribadinya. Langsung saja aku dan Bilqis menuju ke sana.

Terpaksa Menikah Dengan GurukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang