02 | Biru Putra Gianyar

1.9K 104 9
                                    

Instagram: iyepepratiwi

Sibuk berkutat dengan keyboard laptop, itulah hal yang selalu saja membuat Rindu kesal dengan kekasihnya ini karena sering menganggurinya.

Biru Putra Gianyar. Salah satu siswa yang cukup dibilang sangat kontras dengan bakat dan pendiriannya. Pria itu memutuskan untuk menjadi seorang penulis di usia mudanya yang sukses. Karena baginya untuk menjadi seorang penulis maupun pengarang itu tidak semudah apa yang kita kira. That's right! Menulis membutuhkan tekad dan keuletan untuk membuat semua karya yang dihasilkan akan terlihat lebih berkesan. Lebih tepatnya lagi, dengan cara menulis lah seseorang dapat mengutarakan perasaannya yang belum tersampaikan. Seperti Biru ini.

Dan kalau menurut Rindu sendiri, biru ini cowok yang sangat ambisius untuk melakukan apa yang sekiranya ada dipikirannya ini untuk dituangkan melalui goresan pena nya. Melihat kekasihnya ini, ia mengingat tentang betapa cueknya cowok ini saat Rindu menanyakan siapa namanya. Memang cuek, namun biru ini sosok laki-laki yang punya cara sendiri untuk menyampaikan semua yang ada pada dirinya. Saat itu, waktu Rindu menanyakan siapa namanya, cowok dengan balutan almamater hitam itu hanya menunjukkan sederetan gigi putihnya kemudian matanya melirik kearah nametag yang ada disaku almamater yang ia kenakan. Rindu kira anak itu bisu ternyata tidak. Semenjak itu lah mereka berteman baik dan dua bulan mendatang tiba-tiba saja Biru datang dengan membawa satu buah buku dengan judul 'Tentang Rindu' lengkap dengan nama penulisnya 'BiruDanRindu'. Dari situlah kalimat yang sampai saat ini masih rindu ingat dari Biru bahwa Mengungkapkan rasa tidak hanya lewat suara. Dan dari buku karyanya lah seorang Biru telah mengutarakan isi hatinya kepada Nityas Rindu.

“Mau pulang?” Tanya cowok yang baru saja menyelesaikan kegiatannya dari laptopnya. Tanpa basa-basi Rindu pun mengangguk mengiyakan pertanyaan dari Biru.

Mereka berjalan dengan posisi jarak yang berbeda. Rindu didepan, sementara Biru pria itu berjalan dibelakang Rindu. Entah selalu saja seperti itu. Layaknya seorang yang tidak memiliki hubungan.

Sesampai di motor milik Biru. Biru menaiki motornya terlebih dahulu, kemudian pria itu mengambil helm yang satunya untuk dipakaikan oleh Rindu. Rindu dengan manja nya diperlukan seperti itu dengan Biru.

⚫⚫⚫

Rindu :
Biru lagi apa?

Rindu :
Pasti lagi bikin revisi? Iyakan?

Rindu :
Kamu besok bisa jemput aku kan biru?

Rindu :
Oke aku tunggu ya di rumah.

Rindu :
Biru kok gak pernah bales pesan dari rindu sih?

Merasa tak nyaman dengan handphonenya yang selalu bergetar. Biru dengan terpaksa membuka home screen handphone. Ternyata rindu yang baru saja mengirimkan beberapa pesan itu.

Biru :
Iya.

Biru :
Kamu belajar yang rajin Rindu, Jangan buat snapgram terus.

Biru :
Bentar lagi jam 9, cepet belajar.

Good night Nityas Rindu, pemeran utama di setiap tulisan tulisan ku.

Ingin ia mengetik kalimat yang ada didalam pikirannya, namun ia urungkan niatnya untuk membalas pesan lagi ke Rindu.

⚫⚫⚫

Dilain tempat. Senyum Rindu memudar akibat balasan dari Biru yang seadanya. Selalu saja seperti itu. Tiap kali chatt mereka berdua ini tak pernah menanyakan tentang kegiatan nya masing-masing, atau pun dari salah satunya yang menanyakan 'udah makan belum, lagi apa'. Tidak. Sudah dibilang kalau Biru ini berbeda dengan cowok lainnya. Biru ini terlalu cuek untuk menjadi seorang pacar Rindu. Bahkan, Rindu sendiri sempat berfikir apa benar kalau Biru ini benar-benar cinta dengannya?

Rindu sangat mencintai Biru. Semua teman-teman sekolahnya pun tau tentang itu. Tapi bukannya pujian yang diterima oleh rindu dari teman-teman sekolahnya, melainkan rasa kasihan. Kasihan karena Rindu ini seperti mencintai sendiri.

Rindu tidak lagi membalas pesan Biru. Ia letakkan handphone itu di atas nakas. Sangat malas belajar, ia tak mau terus-terusan bertatap dengan buku-buku tebal itu. Toh besok juga sekolah. Dirumah baginya hanya untuk beristirahat, belajar? Cukup disekolah saja.

Rindu menarik selimutnya, membiarkan selimut itu menutupi seluruh bagian tubuhnya. Ia mematikkan lampu kamarnya.

“Have a nice dream Biru Putra Gianyar” ucap Rindu sangat pelan.

⚫⚫⚫

Enjoy to read my new story 😉

Biru Dan Rindu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang