13 | Always be pattient

510 31 57
                                    

Instagram: iyepepratiwi

Rindu:
jangan lupa jemput aku ya;)

Rindu:
Biru Putra Gianyar?

Rindu:
Good night:* gemesh banget aku tuh nunggu balesan dari kamu^U

Pesan yang masih tertera di layar handphone milik Biru sejak 20 menit yang lalu. Ia tak berniat membuka pesan tersebut, apalagi membalasnya. Biru hanya cukup mengingat isi dari pesan tersebut, kalau besok ia harus menjemput Rindu seperti hari-hari biasanya.

Malam ini Biru mencari ketenangan dengan cara memainkan gitar yang saat ini sedang dipangkunya. Jari-jarinya sangat lincah untuk membentuk sebuah kunci gitar.

Ia mulai mengambil nada yang pas untuknya bernyanyi. Gitar dipangkunya pun siap untuk mengiringi lagu yang akan dibawakannya.

Tuhan jagakan dia...
Dia kekasih ku,, kan tetap milikku...
Aku sungguh mencintai,, sungguh menyayangi,, setulus hatiku...

Terimalah lagu ini, dari orang biasa..
Tapi cintaku padamu luar biasa..
Aku tak punya bunga, aku tak punya harta,
Yang ku punya hanyalah hati yang setia.. tulus padamu...

"Pacaran tuh harus saling terbuka Ru." Ucap seseorang yang tadi telah menyanyikan lagu cinta luar biasa secara tiba-tiba.

Biru sangat terkejut ternyata itu adalah abangnya, Romi.

"Lo ada disini?" Tanya Biru kemudian ia kembali memainkan gitar yang sempat terjeda tadi.

"Kuliah gue selesai. Gue mau cari kerja disini aja."

"Kenapa? Udah dikasih enak bisa bareng Papah sama Mamah, ngurusin perusahaan mereka."

"Adik gue aja mandiri, masa gue sebagai abang masih bergantung sama orang tua. Gue tinggal disini, boleh kan?"

Bukannya menjawab, Biru masih asik sendiri dengan gitarnya.

"Kapan sih adik gue ini bisa menghargai orang yang lagi ngomong sama dia?" Sindir Romi diiringi kekehan yang keluar dari mulutnya.

"Semalem Rindu Dm gue, terakhir dia bilang gini miss you bli Romi"

"Lo bales?"

"Bales lah,"

"Ngeganggu lo," balas Biru, kemudian ia beranjak dari tempatnya, meninggalkan Romi sendiri di balkon kamarnya.

⚫⚫⚫

Rindu membuka matanya perlahan ketika cahaya memasuki celah-celah kamarnya dan berhasil membangunkan ia dari tidurnya. sejenak ia meregangkan otot-otot nya setelah itu menguap dan berangjak dari kasurnya untuk mengambil handuk yang ada di gantungan pojok sana.

Dengan mata sayu nya, Rindu berjalan ke kamar mandi.

10 minute ago,,,

Rindu kembali dari dalam kamar mandi dengan keadaan rambut yang masih terikat seperti biasanya. ia melihat sosok mamahnya yang saat ini tengah tengkurap di atas kasurnya.

"Mamah kira kamu belum bangun sayang," ucap Mey.

"Di bawah sudah ada Biru, dia lama loh nungguin kamu nya."

"bentar lagi aku selesai kok, ini aku lagi pakai sepatu." balas rindu sembari mengikat tali sepatu kirinya.

"kamu kenapa? tumben ketus gitu,"

"gak kenapa-kenapa kok mamah mey. aku ke bawah ya," pamit rindu setelah memakai sepatunya.

hari ini rindu datang ke sekolah dengan tampilan yang berbeda, ia sengaja mengikatkan rambutnya. untung saja kemarin saat rindu ke salon, ia meminta mbak salon agar memotong rambutnya tidak terlalu pendek, supaya masih bisa untuk diikat.

Biru Dan Rindu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang