07 | Cemburu Itu...

765 48 10
                                    

Instagram: iyepepratiwi

Rindu senang sekali karena Mey pagi ini mengantarnya untuk berangkat ke sekolah. Sebelumnya kalau tidak Biru, Papahnya lah yang mengantarnya. Tapi sekarang Mey, Mey juga akhir-akhir ini memutuskan untuk tidak sering-sering meninggalkan Rindu sendiri dirumah. Untuk sekarang Keluarga adalah prioritas utama untuk Mey. Biarkan suaminya lah yang mengurus pekerjaan kantor.

"Terimakasih Mamah Mey, aduh kayaknya hari ini aku jadi semangat buat masuk ke pelajaran pak Steve deh haha," jelas Rindu dengan menyebut nama guru olahraga yang dikenal sangat tampan itu.

"Pak Steve, guru keren itu?" Tanya Mey. Rindu mengangguk sambil menyeringai lebar.

"Suamiku gak kalah keren dari pak Steve kok," balas Mey. Keduanya pun tertawa karena merasa aneh dengan obrolannya.

"Yaudah sana kamu masuk! temen kamu udah nungguin tuh," Rindu melihat arah tunjuk Mey. Ia melihat fitnur yang tengah melambaikan tangan kepadanya.

"Aku masuk dulu ya Mah, mamah Mey titidj. Kalau ada tikungan jangan lupa belok," Rindu menyalimi tangan Mey.

"Belajar yang pinter, jangan mikirin Biru melulu!"

"Asyiap," sebelum menghampiri Fitnur, Rindu menunggu Mobil Mamahnya pergi.

"Alhamdulillah ya sekarang akur sama bebep, gitu dong kan adem gue liat kalian pacaran seimbang."

"Seimbang apanya?"

"Hubungan lo." Balas Fitnur. "Kemarin-kemarin kan gue liat hubungan lo itu berasa lo aja yang cinta sama Biru, tapi gak dengan Biru."

"Ih orang jelas-jelas gue sama Biru itu saling mencintai. Gue cinta Biru, begitu juga dengan sebaliknya,"

"Kok gue liat Biru itu kayak terpaksa gitu ya,"

"Ih Fitnur, kok lo resek sih! Kesel gue, lagian kan yang pacaran gue bukan lo, jadi mana tau lo hati Biru yang sebenarnya."

"Eh bebep gue kok marah mulu, yaudah semoga bahagia. Ohiya anter gue keruang ganti oke,"

"Bodo" ketus Rindu.

"Ayo ah, gue cuma bercanda aja kali, yuk anter gue," Fitnur terus menarik paksa tangan Rindu. Temannya ini memang terkadang sangat manja dengannya. Apa-apa selalu ingin dituruti oleh Rindu. Tapi Rindu benar-benar sangat bersyukur karena mempunyai teman sebaik Fitnur.

⚫⚫⚫

"Ndu gimana? Udah cantik kan?" Tanya Fitnur sambil memperlihatkan bibir yang sudah diolesi oleh lip ice miliknya.

"Ya ampun Fit, gila kali lo. Sampai muka lo berubah, terus hampir sama kayak Laureen Orlando pun Pak Steve gak bakalan naksir sama lo, orang bentar lagi dia aja bakalan tunangan sama Bu Zaskia," jelas Rindu. Fitnur yang tadinya semangat seketika mood nya hilang. Fitnur memang sudah lama sangat menyukai Pak Steve, guru tampan sekaligus guru termuda di SMA Firbes.

"Yaudah ayok ah buru, tuh pak Steve udah nunggu dilapangan,"

"Tuh kan buktinya pak Steve nungguin gue,"

"Bukan nungguin lo aja Bambang, dia juga nunggu anak-anak kelas XII IPS 2,"

"Bodo ah," Fitnur pergi meninggalkan Rindu yang tengah membereskan makeup berupa bedak bayi dan lip ice yang tadi dipakai oleh Fitnur. Sahabatnya ini memang sudah gila telah menyukai pria yang profesinya adalah guru nya sendiri.

⚫⚫⚫

"Ru gue baru sadar kalo Rindu itu emang paket completed ya." Ucap Iam. Biru yang mendengarnya hanya biasa saja. Dia juga tau kalau pacarnya itu memang cantik.

Biru Dan Rindu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang