10 | Cepet Putus

593 34 1
                                    

Instagram: iyepepratiwi

Pagi yang sangat cerah. Dengan earphone yang terpasang di telinga nya. Rindu berjalan kearah gedung IPS untuk menuju ruang kelasnya. Langkah kakinya sangat lincah mengikuti alunan musik yang sedang ia dengar sekarang.

Belum sampai ia didepan kelasnya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik paksa tangannya, mengajaknya untuk ke sudut koridor kelas.

"Fitnur! Gue kira siapa,"

"Ngapain sih pake segala tarik-tarik tangan gue?" Rindu melihat wajah Fitnur yang saat ini sudah menatap dirinya dengan tatapan penuh kebencian. Ada apa dengan temannya ini?

"Putusin dia!"

"Hah,"

"Putusin dia Ndu," kata gadis itu lagi. Fitnur menggenggam kedua tangan Rindu. Sungguh saat ini Fitnur benar-benar harus mengeluarkan unek-uneknya, ia benar-benar tidak nyaman melihat Rindu yang mati-matian mencintai cowok seperti Biru.

"Lo apaansi Fit?" balas Rindu sembari melepaskan genggaman tangan Fitnur dari tangannya. Ia sama sekali tidak mengerti apa maksud Fitnur yang tiba-tiba saja memintanya putus dari Biru. Jelas Rindu tidak mau lah.

"Ndu, kali ini aja lo dengerin gue!"

"Jangan Ndu!" Sambung seseorang yang tiba-tiba saja tidak setuju dengan ucapan Fitnur. Dilihat ternyata Lily, anak baru yang baru masuk tiga hari lalu.

"Ini kenapa sih?" Tukas Rindu, ia tengah dibuat bingung oleh kedua cewek ini.

"Fit, biarin aja dulu," bisik Lily "Kita lihat sampai mana Rindu tahan sama sikap Biru," baru saja Fitnur ingin menolak ucapan dari Lily, tetapi gadis itu langsung menahannya dengan memberikan tatapan tajam kepadanya.

"Kok lo berdua bisik-bisik gitu, emangnya ada apaan sih?"

"Gak ada apa-apa. Yuk masuk!" Ajak Lily, gadis itu dengan akrabnya langsung menggandeng tangan kedua cewek tersebut. Ya, Lily memang tipikal cewek yang mudah berbaur dengan lingkungan sekitar. Berhubung Fitnur dan Rindu anak baik, Lily menerima ajakan Fitnur kemarin untuk gabung menjadi temannya dan Rindu.

⚫⚫⚫

Di jam pelajaran seperti ini, Biru kesal sekali dengan Iam, karena teman sebangkunya itu meminta untuk di antar ke kamar mandi. Cowok itu memang sangat senang sekali bolak-balik toilet sekolah untuk menghindari pelajaran yang tidak ia suka. Seperti sekarang ini.

"Jangan lama-lama!" Tegas Biru. Iam melirik kebelakang tempat di mana Biru berada.

"Calm, palingan dua jam gue kelar." Balas Iam santai tanpa beban. Sedangkan Biru, ia yang mendengarnya langsung terbelalak dan menatap tajam Iam. Kemudian iam masuk kedalam toilet, entah ia mau berbuat apa? Buang air atau hanya menatap air.

Setelah sekian lamanya menunggu, Biru kira temannya itu hanya bercanda kalau ia akan berlama-lama di kamar mandi, ternyata itu benar. Sudah hampir 15 menit Biru menunggu Iam, namun cowok itu tak kunjung keluar dari dalam toilet.

Saat Biru mulai bosan dengan situasi seperti ini. Biru mendudukkan tubuhnya di atas pagar toilet yang tidak terlalu tinggi. Kemudian ia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit toilet yang penuh dengan sarang laba-laba, sesekali ia memejamkan kedua matanya.

Tiba-tiba saja Biru merasakan ada sesuatu yang membuat tubuhnya sedikit goyah. Ia membuka matanya setelah itu melihat satu cowok yang sudah lama tidak ia temui yang kini berada disampingnya.

"I know." Kata cowok disebelahnya.

"Putusin dia kalau emang lo gak sayang, gue siap gantiin posisi lo kok Ru,"

Biru Dan Rindu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang