15 | Jadwal Cinta

502 32 7
                                    

Instagram: iyepepratiwi

Sepulang dari tempat les, entah kenapa Rindu menekuk wajahnya, ia terlihat begitu kesal hari ini. Biru yang melihat Rindu dari arah samping pun mengetahui itu kalau Rindu memang sedang tidak baik-baik saja.

Siapa yang tak kesal jika pacarnya di oper-oper sana sini untuk selfie. Yang lebih Rindu kesali lagi yaitu, Rindu sedang asik memakan sisa gulalinya tiba-tiba saja dia disuruh untuk memfoto siapapun yang mengajak Biru foto tadi saat ditempat les.

Ekhem,,

Deheman Biru barusan membuat Rindu tersadar akan kekesalannya, ia menoleh ke arah Biru. Yang ia lihat sekarang adalah sosok Biru yang masih tetap santai dengan kegiatannya.

Rindu kembali melihat kearah depan jalan sana, masih sama dengan wajah yang di tekuk.

Ekhem ekhem,,

Rindu menoleh lagi ke arah Biru.

"Why?" Tanya Rindu.

"Kamu yang kenapa?"

"Aku kesal." Tegas Rindu, kemudian ia menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

Alis Biru bertaut, ia bertanya dengan dirinya sendiri, apakah ia telah melakukan kesalahan.

"Kamu tuh gak pekka banget sama aku ya, aku tuh kesal, KESAL BUANGET MALAH!" omel Rindu.

"Eh bentar, aku haus. Tolong dong ambil air itu!"

Biru mengambil air yang ada di dashboard mobil, kemudian ia berikan air tersebut ke Rindu.

"Aku tuh kesal banget, kenapa tadi kamu mau aja di ajak selfie sama cewek-cewek di tempat les? Giliran di ajak selfie sama cewek lain aja kamu mau, kenapa sih kalau sama aku gak pernah mau? Hah?!"

"Kamu kesal?"

"Ya iyalah Biru, udah gitu aku yang jadi tukang foto nya, gimana gak gondok coba?"

Bukannya menjawab, Biru hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Rindu yang melihatnya pun benar-benar sangat kesal dengan cowok ini.

"Dasar!" Ketus Rindu. Ia lebih memilih memalingkan wajahnya ke arah luar kaca mobil sana. Sumpah demi apapun Rindu ingin sekali rasanya melihat Biru yang lebih peka terhadap perasaannya.

Selang beberapa waktu. Berhubung jalanan saat ini tidak begitu macet, mobil Biru saat ini sudah berada didepan pintu gerbang rumah milik Rindu.

Biru turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Rindu.

Seperti biasanya, Rindu lah yang selalu banyak omong walaupun ia sedang kesal dengan kekasihnya ini. Ia tahan semua yang ada di otaknya itu. Sabar, sabar, dan sabar. Always be pattient kalau kata Rindu sendiri.

Saat ini Rindu tengah mengotak-atik isi dari tas nya, ia sedang mencari sesuatu yang sejak pulang sekolah tadi sudah ia siapkan. Pokoknya ini tuh harus segera ia berikan kepada Biru, semoga saja dari sini Biru lebih care dengannya.

"Ini apa?" Tanya Biru setelah menerima satu lembar karton yang dipotong kecil kemudian di lekuk.

"Buka aja." Suruh Rindu diiringi dengan senyuman manisnya.

Biru membuka lekukan pada karton tersebut. Setelah melihat isi didalamnya, kini Biru menatap wajah Rindu penuh dengan kebingungan. Ia tidak mengerti dengan jadwal yang ada di dalamnya.

"Pukul 06.30 kamu jemput aku."

"Pukul 12.30 kamu tunggu aku di depan gerbang sekolah."

"Pukul 14.30 setiap Senin, dan Kamis kamu jemput aku untuk les."

Biru Dan Rindu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang