1.Perjalanan Waktu

7.9K 126 6
                                    


Senin di bulan Desember dari mulai pagi Bali diguyur hujan.selokan-selokan banjir, genangan air berserakan dimana-mana.jalanan basah membuat malas untuk melakukan aktivitas.

Disebuah ruangan yang redup pencahayaan tampak seorang gadis muda yang sedang berbaring disebuah kasur empuk, tubuhnya diselimuti oleh kain yang membuatnya merasa hangat.suara detik jam dan tetesan air membuatnya semakin lelap dalam tidur,yang mengantarkannya  pada Sebuah lorong gelap,lorong itu diujungnya nampak cahaya yang sangat terang,yang bisa merusak mata orang yang menatapnya.Ia merasa penasaran,ia menyusuri lorong dengan langkah yang semakin lama semakin cepat hingga di ujung dadanya terasa sesak, keringatnya bercucuran deras, napasnya terengah-engah kedua kakinya lemas tak sanggup lagi menahan,hingga dia terduduk dengan kedua lutut yang sebenarnya sudah tak sanggup untuk terduduk.

Dia tidak percaya atas apa yang telah ia lihat"benarkah,benarkah itu dia?apa benar dia adalah seseorang yang aku cintai selama ini"gumanya.

"Kamu baik-baik saja?"tanya seorang wanita cantik dengan rambut putih dan garis-garis halus yang berada diwajahnya.

"Mengapa kau menangis?"tanya wanita itu sekali lagi.

Gadis itu mencoba untuk tidak terlihat lemah dihadapan wanita itu"aku baik-baik saja,aku hanya kelelahan karena berlari "ujarnya sambil sedikit tersenyum.

"Nama mu siapa?"tanya wanita itu sambil membantu gadis tersebut berdiri.

"Nama saya Raden Sona Pramudya Wijaya Sudibyo Kusuma Adiwiyata"jawabnya sambil merapikan rambut dan pakaiannya yang kotor karena duduk di tanah.

"Nama yang bagus,tapi maaf saya mau tanya,itu nama untuk satu orang atau untuk satu RT"puji wanita itu sambil bercanda.

Hal itu membuat Sona terkekeh "ternyata dia tidak pernah berubah sedikitpun"gumanya.

Seterusnya mereka berdua berjalan dengan berdampingan,sambil mengobrol menuju sebuah rumah yang dijalankannya dikelilingi dengan bunga-bunga yang bermekaran yang terguyur oleh rintikan hujan.nampak seorang anak perempuan berusia 16 tahun yang sedang membereskan tas sekolahnya, sepertinya anak itu akan pergi ke sekolah.wajah anak itu tidak begitu asing bagi Sona sepertinya Sona mengenal anak itu lebih dari siapapun.

"Oh nenek sudah pulang?"tanya anak itu sambil memeluk tubuh wanita yang berada di samping Sona.

Wanita itu menarik kedua ujung bibirnya dan melepaskan tubuhnya pelan dari pelukan sang cucu yang memeluknya erat.
"Nenek?kenapa dilepaskan pelukannya?aku ingin memeluk nenek sekali lagi agar aku selau mengingat hangatnya pelukan nenek,agar aku tidak merindukan mu nanti di sekolah"ucap gadis itu sambil memasang wajah yang bisa menarik simpati neneknya.

Raut wajah anak itupun berubah ketika ia melihat seseorang yang berada di samping neneknya "nek?kakak ini siapa?"tanyanya sambil memperhatikan setiap senti pahatan diwajahnya Sona.

"Dia? Oh, dia ini adalah sona,Sona Adiwiyata Adi?eh maaf nenek lupa namanya,karena namanya panjang sekali seperti namamu yang beberapa gerbong kereta itu"candanya sekali lagi.

"Coba kakak perkenalkan lagi diri kakak supaya aku bisa mengetahui nama kakak!"pinta gadis itu,yang sekali lagi memasang wajahnya yang si imut itu.

"Baiklah,tetapi kau harus berjanji akan mengingat namaku!kau janji?"sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"Aku janji"

"Ingat ya,nama ku Raden Sona Pramudya Wijaya Sudibyo Kusuma Adiwiyata"ucap Sona

"Kok,nama kakak sama sih?sama nama ku?kakak plagiat ya?"ejek anak itu yang sama-sama memiliki nama Sona yang panjangnya sudah seperti gerbong kereta api.

"Ah,udah telat nih,nek aku berangkat dulu ya!dah kakak plagiat"sambil berlari meninggalkan nenek dan Sona.

"Kau pasti lelah ya, kalau begitu mari mampir kedalam untuk sekedar minum air,semoga rasa lelahmu bisa hilang"ajak nenek sambil merangkul tubuh Sona.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang