3. Manis

2.4K 50 0
                                    

Sona pun ikut berdiri melihat pria tersebut berdiri, pria itu meraih salah satu tangan Sona dan menggenggamnya lalu ia mengajak Sona untuk pergi bersama.

Hal itu membuat Sona begitu senang, wajahnya pun memerah ingin sekali ia menari-nari.

"Khem"Dehem Sona,karena tangannya digenggam oleh seorang pria yang begitu sempurna yang menjadi idaman yang selama ini.

Pria itu segera melepaskan genggamannya"Ah maaf,saya merasa sangat lancang sekali telah menggenggam tangan anda"jawab pria itu sambil memegang lehernya.

"Ngomong-ngomong apa anda tidak penasaran dengan siapa anda dari tadi berbicara dan lancang ini? Perkenalkan saya Rendro sukma Fatahilah"ucapnya sambil menyodorkan salah satu tangan bahannya untuk sekedar bersalaman dan berkenalan.

"Oh,iya pekenalkan saya Sona"sambil menjaba tangan Rendro.

"Nah kita sekarang sudah saling mengenal,maka dari itu penjajahan diatasi dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan prikeadilan"candanya sambil mengambil helem yang berada di box motornya.

Hal itu membuat Sona terkekeh geli, lagi-lagi tingkah pria itu membuat wajah Sona memerah"sudahlah,kata anda anda akan mengantar saya?"ucap Sona sambil tertawa.

"Ini, silakan pakai helem nya.kalau gak pake helem kan gak lucu masa polisi ditilang sama polisi gara-gara gak paket helem"titahnya sambil sedikit bercanda.

"Baiklah"sambil mengambil helem dari tangan Rendro.

Nampak parkiran sekolah yang dipenuhi dengan motor-motor siswa,di koridor atas terlihat beberapa siswa yang sedang menongkrong menatap menuju dua orang yang berada di parkiran.mereka nampak akrab dan serasi ketika orang lain memperhatikannya.

"Terimakasih anda sudah mengantar saya"ucap Sona sambil memberikan helem kepada Rendro.

"Sama-sama,kalau begitu saya pergi dulu.Have a Nice Day Sona"ucap Rendro sambil meninggalkan Sona.

"Astaghfirullah, apa-apaan ini? jantungku berdegup begitu kencang ketika dia ucapkan itu, Astaghfirullah sadar lah Sona,sadar"gumanya sambil sedikit menampar kecil pipinya.

Pagi itu suasana sekolah sangat ramai para siswa yang terlambat bergegas menuju kelas,hal itu membuatnya teringat masa sekolah"Dulu aku memang benar-benar gadis ceroboh,yang selalu terlambat bangun pagi dan berangkat sekolah, benar-benar masa yang tak ku lupakan"gumanya sambil tersenyum sendiri.

"Kring"suara bel berbunyi dengan keras menandakan agar semua siswa masuk keruang kelas.ia berjalan perlahan menuju kelas sambil menenteng beberapa buku tebal dan absensi.

Dia benar-benar bersemangat untuk mengajar karena penantian panjangnya selama ini telah terbayarkan.

Perlahan ia membuka pintu suatu ruang kelas,kakinya melangkah dengan tenang yang diawali dengan kaki kanan sambil mengucapkan bismillah.

"Bismillahirrahmanirrahim,hari pertama semoga lancar.Amin"gumanya,sambil gugup dalam hati.

"Good morning everybody!"sapanya,sambil sedikit menundukkan kepala dan melayangkan senyum manisnya kepada semua mata yang kini tertuju padanya.

"Morning"seraya para siswa menjawab sapaan Sona.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang