12. Hujan

662 22 0
                                    

Entah apa yang membuat mereka kini saling memandang. Tiba-tiba saja tetesan air langit membasahi mereka berdua.langit seolah paham ingin menciptakan sebuah suasana romantis diantara mereka.

Perlahan Rendro mengangkat lengan kanannya dan mendaratkan di pinggang Sona .

Sontak hal itu membuat seorang Sona melongo,kenapa seorang Pria tampan seperti Rendro bisa menyentuhnya seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sontak hal itu membuat seorang Sona melongo,kenapa seorang Pria tampan seperti Rendro bisa menyentuhnya seperti ini.Dengan kasar Sona melepaskan tangan pria yang ada di hadapannya.

Dengan wajah yang memanas ia berlari meninggalkan Rendro di tengah-tengah hujan.

Rendro hanya terdiam dan menatap punggung gadis itu yang semakin lama semakin menjauh.Dirinya tak habis pikir bagaimana bisa dia melakukan tindakan bodoh seperti itu pada seorang gadis yang baru saja lulus SMA."Dasar bodoh bisa-bisanya aku menyentuhnya."lalu ia tersenyum dan berlari menyusul Sona.

***

Terlihat dari jauh seorang gadis sedang berteduh di halte Tampak gadis itu menggigil karena dingin, bagaimana tidak seluruh pakaiannya basah karena hujan.

Dengan langkah yang gugup Rendro menghampirinya.Ia mencoba menahan rasa malunya, berkali-kali ia menelan ludah.

Sona menoleh kearah pria yang menghampirinya,dan lagi-lagi wajahnya mulai memanas.Sona pun membuang muka untuk menghindari Rendro, terlebih apa yang telah dilakukan Rendro terhadap dirinya saat di pantai tadi.

Dengan muka yang polos Rendro berdiri di samping Sona,meski sedikit tertekan karena kejadian tadi ia harus terlihat tegar di hadapan wanita itu.

Satu jam sudah mereka menunggu hujan reda,akan tetapi hujan masih belum berhenti.

"Bagaimana ini aku harus belajar"akhirnya Sona berbicara setelah satu jam mereka menunggu.

"Kamu ingin pulang?"tanya Rendro yang seolah paham apa yang diinginkan Sona.

Dengan wajah yang memanas dan jantung yang berdebar Sona hanya mengangguk mengisyaratkan jawaban setuju dengan apa yang ditanyakan Rendro benar.

Dengan wajah yang memanas dan jantung yang berdebar Sona hanya mengangguk mengisyaratkan jawaban setuju dengan apa yang ditanyakan Rendro benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan kekar itu meraih tangan Sona dan mengajaknya untuk berlari menuju bus yang berhenti di depan halte.

Sona hanya bisa mengikuti langkah Rendro,tanpa ia berkata apa pun.Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap punggung pria yang menggandeng tangannya.

***
"Terimakasih ya kak,udah mau nganterin sampai rumah"ucap Sona yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

"Ya, sama-sama.Cepet sana masuk"titah laki-laki yang masih memakai seragam Akpol.

"Kakak cepet pulang"

"Aku akan pulang setelah kau masuk kedalam"balas Rendro

"Oke aku masuk"Sona pun melangkah mundur kebelakang entah apa yang ingin ia pastikan.

"Cepat Masuklah"kedua ujung bibir pria itu naik keatas sambil melambaikan tangan.

Lagi-lagi wajah Sona memanas ia pun segera berbalik dan berlari kedalam.melihat tingkah Sona yang menggemaskan itu tentu membuat wajah Rendro juga memanas, jantungnya berdegup kencang bahkan ia ingin sekali menari.

Dibalik pintu rumah Sona pun tidak kuat menahan hal manis yang dilakukan oleh Rendro pada dirinya,ia hanya bisa tersenyum dan menari seperti orang gila.Sampai orang tuanya saja tidak percaya bahwa yang ada di hadapannya itu adalah putrinya.

"Son kamu sehat?"tegur ibunya merasa bingung dengan tingkah laku anaknya.

"Sehat kok mah, selamat malam mamah Sona tidur duluan ya"ucap Sona sambil berjalan jinjit yang seolah diikuti oleh irama musik.

***

Sona " Kok tingkahnya mirip banget sama ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sona
" Kok tingkahnya mirip banget sama ya?"

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang