Mendung mulai bergelantung dilangit. Tak sebanding dengan keadaan kampus. Kampus hari ini dalam keadaan begitu ramai. Semua manusia begitu sibuk berlalu lalang kesana kemari. Bahkan menurutku mereka tidak sempat untuk saling menyapa.
Kususuri koridor kampus untuk mencari tempat duduk. Sebagai mana manusia yang bukan manusia, aku terlalu malas sebenarnya jika harus kekampus dalam masa libur.Ssttt, bangku sebelah ku yang mula kosong tiba tiba terisi. Tanpa permisi kamu menduduki bangku disebelahku, lalu menjabat tanganku dan, mendiamkan nya dalam beberapa detik untuk terus menjabatku, matamu begitu intens menatapku. Kamu menyuguhkan senyum manis dengan deretan gigi rapimu dan ditambah satu gigi gisul di bagian kanan. Dalam beberapa detik aku berharap tangankulah yang akan kamu gandeng selamanya. Pandanganmu benar benar menusuk hingga membuat benteng pertahanan yang selama ini aku buat runtuh.
Dalam sekejap kau menyebutkan namamu melepaskan jabatan tanganku, kemudian menyuguhiku dengan senyum manismu, lalu kau pergi.Eh tunggu dulu, jangan pergi. Terlalu singkat jika kamu pergi sekarang. aku masih ingin kamu duduk disampingku, memberikan pelangi yang indah. Jangan tanya kenapa harus kamu, logika ku telah mati karena tersihir tingkah mu. Jantungku terlalu bersemangat hingga memompa terlalu cepat, walaupun ku tahu tikahmu hanyalah sebatas salam pertemuan. Tapi aku berharap semoga senyuman itu yang akan aku terima disetiap pagi nanti. Dan jika tidak berlebihan aku ingin membuat pelangi dari senyuman kita. Iya kita.
Entahlah ini aneh, dan kamu juga aneh. Kurasa kamu bukan manusia, mungkin kamu adalah mahluk yang muncul dari langit. Atau mungkin kamu adalah bom waktu jadi membuat jantungku berdetak 10 kali lebih cepat. Aku hanya bisa pasrah membiarkan perkenalan kita dimulai.
Akhirnya kamu pamit, berlalu dan tak terlihat lagi. Hanya wangi parfum mu yang tersisa, tanpa bertaggung jawab meninggalakanku dalam kondisi termabuk.
--------orang bilang jodoh itu akan tetap bertemu walaupun terpisah sampai di ujung dunia sekalipun-----------
Malinda lee
20 juni
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan di akhir November
Teen FictionCinta dan hujan.. Dua hal yang sama sama tidak pernah bisa ditebak kapan datangnya dan kapan bisa redanya. Aku pikir hujan ditahun ini tidak akan datang, namun ternyata aku salah. Dia datang begitu deras melebihi hujan yang dulu. Bahkan sang...