Ketika ku kira aku yang teristimewa

12 2 0
                                    


Ku kira hanya untukku. 

Senyuman manis, sapaan selamat pagi dan ajakan makan di kantin, ternyata semua yang kamu temui selalu kau beri itu. 

Ku akui kau sungguh pandai dalam memainkan kata, sehingga banyak yang terjebak dalam kata-kata hangatmu.
kata-kata mu sungguh lihai menari masuk ke relung hati, hingga membuat siapa pun bisa terjebak dalam rayuan manismu dengan kegoisan hati yang tidak mau disadarkan.
ku kira aku yang teristimewa, nyatanya ada banyak wanita yang kamu perlakukan sama denganku.
ya benar, benar hatiku terlalu egois untuk disadarkan bahwa kamu memang bukan untukku. dan kini aku mersakan efek dari kegoisan hatiku sendiri.
seharusnya dari awal aku harus sadar, siapa aku dan siapa kamu. kita ada dalam satu dunia dengan atmosfer yang berbeda. tak seharusnya aku memasaksakan agar kita se atap.

kamu memang rumah, tapi rumah yang banyak biliknya, dan gak semua orang bisa hidup saling berbagi bilik. 

Juni, 

Malinda Lena

Hujan di akhir NovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang