Pagi Selanjutnya

44 2 0
                                    

Pagi datang lagi, sinar matahari membangunkanku memberiku isyarat agar segera beranjak dari tempat tidurku. kusingkirkan selimutku dan berjalan ke kamar mandi. dalam waktu 30 menit aku sudah siap berangkat ke bangunan tua dan duduk seperti robot mendengarkan orang berbicara.
pagi ini terasa aneh, senyummu sudah tidak lagi menjadi sarapanku. sapaanmu sudah tidak ada lagi, ajakan makan dikantin kini hanya seperti angin berlalu.
Lagi-lagi imajinasi menertakan ku karena selalu bayanganmu yang selalu ada dipikiranku, eh bukan mungkin lebih tepatnya bayangan saat aku dan kamu bisa duduk bersama diteras rumah sambil bercerita tentang hari ini ditemani dengan dua cangkir coklat panas. namun sayangnya dalam realitanya kita hanyalah dua orang asing yang sibuk dengan pikiran masing-masing. aku sibuk memikirkanmu dan kamu sibuk memikirkan orang lain.
pagi berganti dengan malam, bayanganmu masih saja mengikutiku, hawa dingin semakin menjeratku dengan imajinasi tentangmu, mengingatkan tentang senyum dan gigi gisulmu. hatiku berkata, kini aku benar-benar terjebak dalam dunia asmaraku sendiri.
gelap, dan tanpa arah
begitulah akhir dari imanjinasiku namun lagi-lagi hatiku terlalu egois untuk disadarkan, dia selalu berkata kau pantas untuk semua pengorbanan.

-------- bagi beberapa orang jatuh cinta emang bisa membikin dia menjadi bodoh, tapi bagi sebagian besar orang jatuh cinta bisa membikin dunianya bertambah  indah-------

Agustus
Malinda Lena

Hujan di akhir NovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang