Setelah perjumpaan singkat denganmu ku harap semua akan kembali normal, layaknya bunga akan tetap tumbuh mekar dan burung akan tetap menari di langit. Aku tidak ingin perkenalan kita menjadi hujan dan pelangi yang datang bersamaan karena itu bisa merusak tatanan kehidupan yang sudah aku buat. Sudah cukup aku bermain asmara, karena sejatinya patah hati itu bisa merusak segalanya.
Pagi ini, mendung berubah menjadi terang. Awan sedih menganti diri dengan senyuman. Eh itu bukan awan, tapi itu kamu.
Saat kamu datang, dari kejauhan kamu sudah menampakan senyuman dengan deretan gigimu yang rapi ditambah satu gigi gisulmu. Berjalan dengan senyum lebar dan menghampiriku. "Pagi kamu" kata mu sambil berjalan melewatiku. Lagi kamu lagi lagi kamu selalu merubah tatanan kehidupanku, kau selalu mendatangkan pelangi dihidupku. Berkali kali ku meyakin kan diri dalam hatiku bahwa itu hanyalah pelangi yang datang sesaat, saat dia pergi, dia bisa memberikan hujan badai kapanpun dia mau. Namun sayangnya hati besarku selalu egois dan hati kecilku berkata "makan itu cinta!".
Sebuah kalimat "pagi kamu", "apa kabar" , "ayo makan ke kantin bareng" , " aku anterin pulang ke kos ya" dan senyumanmu sekarang adalah suatu hal intens yang selalu kamu suguhkan ketika kita bertemu.
Pada saat perjumpaan kita, aku hanya ingin fokus pada yang kamu katakan, tapi nyatanya hati, otak dan logika ku sudah tidak bisa diatur. Setelah kamu pergi kalimat dan senyuman itu selalu memenuhi ruang hati. Seperti rasanya kau menanam bunga di hatiku dan selalu kau sirami dengan senyum dan kalimat itu. Semakin tumbuh subur. Tidaaakk. Kamu harus pergi. Kamu salah menanam bunga disini.
Sudah kamu pergi saja, jangan datang lagi. Kedatanganmu hanyalah pengharapanku saja. Jangan memikat jika kamu tidak berniat mengikat.---------ada 2 jenis orang yang datang kepadamu. pertama dia datang kepadamu hanya ingin tau siapa kamu lalu pergi, kedua dia ingin tau siapa dirimu dan ingin menetap tinggal disana. ---------
Agustus 2018
Malinda lee
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan di akhir November
JugendliteraturCinta dan hujan.. Dua hal yang sama sama tidak pernah bisa ditebak kapan datangnya dan kapan bisa redanya. Aku pikir hujan ditahun ini tidak akan datang, namun ternyata aku salah. Dia datang begitu deras melebihi hujan yang dulu. Bahkan sang...