5. Tahun selanjutnya

19 3 1
                                    

When i Remember
-BRT

Author


5 tahun kemudian

"Apa yang kau lakukan, mengapa kau selalu melihat ujung taman ini , femme? "
Justin menghampiri femme yang sedang duduk di bangku taman seperti biasanya.

Femme melihat ke arah Justin.
Hal ini sudah ia lakukan sejak dulu, bahkan di saat Alan pergi.

Dia tetap melakukannya

"Karena kau tidak tau Justin"

Balas femme kepada Justin yang tengah mengambil posisi duduk di sampingnya.

"Kau tau, dia sudah 5 tahun pergi "
Justin menatap lurus kedepan , menyeruput secangkir kopinya di sore hari.

Ia tersenyum getir saat menyudahi minumnya.
Sungguh 5 tahun waktu yang lama.

Tapi , femme, rasa-nya tetap sama

"Ternya kau tahu , Justin, lantas apa yang membuatmu bertanya?"
Femme melihat ke atas langit yang , kian menghitam akibat hilangnya sang mentari.

Justin kembali tersenyum getir, haruskah sesakit ini.

"Apakah kau tidak apa apa Justin"
Tanya femme kepada Justin saat melihat , ada yang aneh dengan nya.

"Tidak aku tak mengapa , hanya saja ..."
Justin tidak melanjutkan kata katanya.
Lebih baik dia diam, untuk saat ini.

Femme hanya melirik ke arah Justin, mengangkat bahunya acuh.

Setelah itu hening tanpa ada suara yang mereka keluarkan di senja itu

...

Justin Gele

Sudah 5 tahun ia pergi , namun femme masih tetap menunggu dia.

Sama seperti ku, yang saat ini duduk di sampingnya.

Dia selalu seperti ini , ini adalah kegiatan sehari-hari nya, duduk di sini , dan memandangi ujung taman ini.

5 tahun waktu yang lama.

Kami tumbuh menjadi petarung yang hebat.
Bahkan femme menjadi yang terkuat , terbaik ,

dan untuk di kelas agen wanita , ia lah yang paling terkuat, bahkan otak kecilnya saja, tidak ada yang bisa mengalahkan.

Bahkan untuk di kelas seluruh agen rahasia, dia yang paling terbaik.

Bahkan aku , yang seorang lelaki pun berada di bawahnya.
Ya aku , ada di urutan kedua , setelah dia.

Selama lima tahun juga , ia tumbuh menjadi gadis yang memiliki banyak talenta,

Bahkan ia sekarang sudah tumbuh menjadi gadis remaja , yang..

Kau tau ? Cantik

Semakin lama ia semakin mempesona.
Bahkan dengan sifat angkuhnya menambah daya tarik untuknya.

Semakin sempurna bukan.
Dia pintar, cerdas, memiliki banyak bakat,
beladiri ia menguasai banyak aliran, dan bahkan ia juga bisa memasak .

Namun selama 5 tahun ini.
Sifat angkuhnya kepada ku , sedikit memudar.

Hanya kepadaku lah dia sedikit mengurangi keangkuhannya.
Dan aku suka itu.

Jika bersama orang lain.
Kau tau? Auranya sungguh sungguh sangat menusuk dengan mata tajamnya.

Bahkan aku terkadang tak bisa berkutik karnanya.

"Hhh, hari yang indah bukan"
Aku tersenyum melihat ke arahnya

Dan Yap , saat itu juga dia melihat ke arah ku.
Jika dulu ia akan menjawab tanpa melihat aku .
Namun sekarang berbeda
Aku senang.

"Tidak ada hari yang indah , Justin "
Dia menjawab dengan Jawaban yang sungguh tidak ingin ku dengar, seketika aku langsung menatap lurus kedepan.

"Kau tau , Justin , aku lebih baik merasakan sakit ,saat bertarung , namun setelah itu ,aku dapat melupakannya , dari pada aku harus merasakan hal yang kau katakan itu , hingga akhirnya , aku akan mengingatnya seumur hidup , dan akan merasa tersiksa akibat sakitnya"
Kali ini ia menjawab ku dengan pandangan lurus kedepan.

Entah mengapa aku merasa , ehhh
Sakit .

Aku sungguh tak ingin melihatnya sakit.

...

Author

Setelah puas melihat sunset , Justin dan femme masuk kembali ke dalam markas.
Mereka kembali ke ruangan mereka masing masing.

Kamar

Femme berbaring di atas kasurnya.
Menatap ke arah Langit-langit kamarnya.
Tidak ada yang istimewa dari kamarnya.

Yang ada hanyalah warna gelap yang menghiasi dinding kamarnya.

Hingga saat ia sudah lelah menatap langit langit kamarnya.
Ia memutuskan untuk menutup matanya.

Dan saat ia mulai semakin terlelap.
Saat itu hanya ada satu nama di fikirannya

Alan Ford

R E I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang