12.Titik koordinat

31 2 0
                                    

Aku yakin kita bisa

-BRT

Femme


Pagi ini kami sepakat untuk melanjutkan kegiatan yang telah kami rencanakan semalam.
Hari ini kami akan mencari titik koordinat dan membuat peta untuk acuan kami.
Saat ini kami sudah melakukan persiapan sejak 30 menit yang lalu.

Hhh, semuanya terasa cepat , padahal baru semalam kami sampai di sini, tiba tiba saja kami akan melakukan hal gila ini.

"Semuanya , ok ?"

Aku menoleh melihat ke arah Justin yang tengah menatap ke arah ku.
Mendengar pertanyaan dari Justin lantas aku menjawabnya dengan anggukan , pertanda petualangan kami akan di mulai.

Dan lihat lah...
Di depan sana ada Alan yang tengah duduk sembari menikmati alam yang masih terjaga ini.
Dia terlihat tenang di sana , seperti tak terganggu dengan adanya binatang binatang kecil  yang ada di sekitarnya.

Hahaha wajar bukan , bagi dia yang di latih di tempat yang spesial , binatang seperti itu sepertinya hanya butiran debu .

...



Saat ini kami sedang berada di arah barat , di sana terlihat Justin Tengah membidik tengah kaca pembias yang di jadikan sasaran titik koordinat nya, sedangkan di depan Justin terdapat Alan yang tengah memegang tongkat  pembiasa yang berfungsi untuk membantu mengeluarkan angka titik koordinat nya.

Sudah sejak sejam yang lalu mereka melakukan hal itu , apakah mereka lupa kalau aku membawa alat pelacak .
Apakah mereka benar benar rekan yang di tunjuk untuk bersama ku menjalankan missi ini?

"Hei, bisakah kalian lebih simpel dan celat sedikit, dan apakah kalian lupa , aku membawa pelacak?"

Aku sungguh bosan melihat mereka yang terus menghitung-hitung seperti itu.
Lantas , setelah itu aku langsung mengeluarkan pelacak..
Dan langsung saja aku meletakkan alat itu di bawah sepatuku , dan tentu saja alat itu dapat melacak kami setelah terpasang di sepatu ku dan mereka . Dan setelah itu , Secara otomatis alat itu akan membentuk jalur yang telah kami lewati selama pelacak ini masih menempel di sepatu kami.

"Kenapa kau tak mengeluarkan itu sedari tadi femme ?"

Balas Justin yang melihat ku mengeluarkan alat pelacak tadi , mendengar pertanyaan itu aku hanya mengendikkan bahuku saja , dan langsung maju meninggalkan mereka di belakang sana dan melemparkan pelacak super mini itu ke arah mereka , dan ntah lah di mana pelacak itu terpasang , yang intinya pasti terpasang ke arah mereka.

Setelah 2 jam asik dengay perjalanan kami.
tiba tiba saja Alan mengehentikan kami sontak hal itu membuat kami menghentikan langkah kami.

"Sepertinya kita harus berhenti sekarang "
Terlihat di sana Alan yang sedang memandang seluruh penjuru hutan ini , dia terlihat tampak was was di sana ,lantas saja saat mendengar itu kami langsung memasang posisi bertahan.

Sekarang Kami bertiga berjaga satu sama lain membentuk segitiga perisai .
Sudah 10 menit sejak pemberhentuan tadi kami membentuk posisi seperti ini , dan selama itu juga belum ada tanda-tanda mencurigakan.

Sepertinya Alan salah dengan apa yang ia ucapkan , dan lihat tidak ada terjadi apa apa, namun ,bisa saja saat ini ada yang sedang mengawasi kami .
Setidaknya kami tidak boleh lengah sedikit pun.

"Sepertinya tidak ada apa ap.. "

Belum sempat Justin mengakhiri kalimatnya tiba tiba saja ada anak panah yang melesat ke arah kami ,dengan gerak refleks kami bertiga langsung memencar untuk menghindari panah itu ,
Dan sepertinya keberuntungan sedang berada di pihak kami.

"What the.."
Di sana terlihat Justin yang sedikit kaget atas kejadian tadi bagai mana dia tidak kaget , bagai mana bisa panah tersebut tiba tiba melesat tanpa terlihat sedikitpun gerakan dari pepohonan yang ada di sini.
Setelah kejadian tadi sekarang saat ini  kami tengah mengawasi sekeliling kami dan kali ini kami lebih hati hati dalam melihat situasi .

Kami sudah mencari selama 5 menit dan kami tidak melihat adanya tanda tanda dari musuh yang kami cari dari tadi.
dan hingga pada saatnya , tiba - tiba aku melihat sesuatu yang aneh di mata ku ,di sana terlihat seperti mata , ya itu mata  dan benar saja itu lah hal yang kami cari cari selama 5 menit ini.

"DI ATASSS !!!"
teriak ku saat melihat seseorang di atas pohon.
Orang itu terlihat saat kuno dan ntah kenapa mereka terlihat sungguh , entahlah aku tak bisa menjelaskannya , dan aku rasa itu adalah penduduk asli yang ada di sini.

Setelah menemukan target kami, kami bertiga lantas langsung menembak ke arah musuh ,  lihat lah , ternyata ada banyak di antara mereka.
Dan lihat lah skill mereka menghindari peluru peluru dari kami. Sepertinya apa yang kami lakukan semuanya sia sia

"Sial , mereka banyak sekali "
Saat ini sudah terlihat 10 di antara mereka , mereka semua berbadan besar, dan aku rasa ini akan menjadi misi yang takkan pernah aku lupakan seumur hidup ku.

"Sepertinya kita akan mati"
Ucap Alan saat melihat kondisi  kami yang tengah di kepung oleh mereka . Terlihat kemarahan di mata mereka saat melihat ke arah kami bertiga.

"Kau yang akan mati Al.."
Belum sempat Justin melanjutkan kalimatnya tiba tiba keluar salah satu dari mereka , sepertinya orang tersebut bersembunyi dari tadi , pasalnya terlihat ia keluar dari pepohonan yang paling dekat dengan kami, pepohonan yang paling dekat aku ulangi , bagai mana bisa, ia bersembunyi tanpa kami mengetahui nya. dan dari aksesoris yang ia pakai aku tebak dia adalah pemimpin dari mereka . Karena terlihat jelas perbedaan dari penutup kepala yang mereka pakai dan aksesoris aksesoris yang ada di tubuh mereka

"Apa yang kalian mau"
Ucapnya saat sudah berjarak 5 meter di depan kami.

Mendengar kalimat itu lantas kami langsung kaget melihat ke arah pria yang kami kira pemimpin mereka .
Apakah bisa makhluk yang ada di pulau ini yang jauh dari jamahan manusia dari kami , bisa berbahasa seperti kami?yaa, mungkin saja , tapi siapa yang mengajari mereka , secara pulau ini masih alami tanpa jamahan manusia.

Tunggu dulu , sepertinya mereka adalah keturunan , yang turun menurun yang ada di sini .
Bagai mana bisa aku sebodoh ini , untuk memahami hal sepele yang seperti ini.

Kami terdiam cukup lama untuk mencerna situasi yang ada saat ini , hingga akhirnya aku membuka mulut untuk membalas pertanyaan dari pria tadi.

"Melakukan penelitian"
jawabku sesantai mungkin kepada pria tadi.

"Tidak mungkin kalian kesini hanya untuk itu"
Terlihat sedikit Amarah dari kalimat yang pria itu ucapkan

"Katakan sejujurnya , karna aku tau kau pasti berdusta"
Mendengar kalimat itu aku sedikit tersentak , apakah mungkin , pria ini bisa membaca ku? Padahal sejauh ini belum ada agen yang bisa menilai bahwa aku sedang berdusta apa tidak.

Kami terdiam cukup lama , sepertinya ada yang aneh dengan ke adaan saat ini , entah mengapa aku merasa ada yang aneh . Dan saat aku ingin menjawab pertanyaan dari pria tadi , tiba tiba saja ia Langsung melanjutkan kalimatnya.

"Sepertinya kalian tidak ingin mengatakan sesuatu , Baiklah , tak mengapa"
Lanjutnya setelah itu.

"Bawa mereka"
Setelah mengatakan itu , entah mengapa tiba-tiba , apa yang aku lihat semuanya.... semakin berubah menjadi abu abu , apakah ini halusinasi?
Sepertinya tidak.
Oh , sepertinya iya , kepala ku sekarang terasa seperti balon yang terisi udara , sungguh ringan sekali..

Dan sekarang aku merasa sangat ngantuk , ngantuk?
apa apaan ini ? Dan lihatlah di sana terlihat Alan dan Justin yang sedang di tarik paksa oleh mereka , saat aku merasakan tangan ku seperti di ikat langsung saja aku menoleh ke arah kiri ku.

"Apa apaan ini?"
Tanyaku pada mereka , saat aku melihat ke arah bahu kiri ku , ternyata di sana ada sekor kumbang berwarna kuning keemasan yang sedang menempelkan sesuatu ke kulit ku.
Lantas saat menyadari apa yang terjadi aku langsung menyingkirkan kumbang tersebut dengan daguku.

Sekarang tubuhku sepertinya melemas dan aku sungguh tak bisa menggerakkan sedikitpun anggota tubuhku , bahkan untuk membuat mata saja rasanya sungguh berat.

"Jebakan apa ini"
Setelah mengatakan kalimat itu , apa yang aku lihat saat ini , semuanya menghitam.
Itulah kalimat terakhir yang aku ucapkan , sebelum semuanya benar benar menjadi hitam .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R E I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang