11.Sampai

23 1 0
                                    

We're start it right now

-BRT


Saat ini kami sedang berada di dalam helikopter .
Dan kami di sini sibuk mempersiapkan apa yang kami butuhkan saat di lokasi nanti.
Dan ntah apa lokasi itu , yang jelas kami tidak tahu.
Setidaknya kami di beri kesempatan selama 2 hari untuk menyusuri lokasi itu.
Karna , di sana , belum ada satu orangpun agen yang di turunkan untuk menjalankan misi ini.

Saat ini kami berada di tengah-tengah lautan , dan ini terlihat seperti di samudera , karna sepanjang mata ku memandang , yang terlihat hanyalah air laut, tidak ada yang lain , hanya air biru mengkilap itu.

Aku jadi penasaran dengan lokasi misi kami.
Apakah sepesial ini kah misi yang akan kami jalankan.
Dan jika kami berhasil , maka ini akan menjadi penghargaan terbesar bagi kami .

Dan sekarang kami bertiga hanya terdiam sibuk dengan kegiatan masing masing.
Di depan ku ada Alan yang sedang mengotak Atik GPS , ntah apa yang ia perbuat , yang jelas saat ini dia sedang melakukan sesuatu yang akan membantu kelancaran misi kami.

Dan Justin , dia ada di sampingku, aku cukup risih dengan dia yang selalu , ya ,dia  seperti terlihat sedang menempel di induknya, dia selalu terlihat di sampingku di manapun itu.
Ya aku tau kenapa dia seperti itu , karna dia menyukai ku .
Dan aku tidak ambil pusing dengan apa yang dia lakukan, asalkan dia tidak menggangu aktifitas ku , itu sudah cukup.

Dan sekarang Justin sedang menatap ku .
Seketika aku langsung memberikan dia pandang why Justin?.

Dia berdehem sebentar sebelum berbicara sesuatu kepada ku.
Dan di lihat dari raut wajahnya , sepertinya ini sangat penting.

"Femmy"
Alan langsung melihat ke arah kami saat Justin mengatakan itu, dan saat ini aku hanya menampakkan ekspresi datar ku seperti biasanya.
Dia terdiam sejenak , setelah itu melanjutkan kalimatnya

"Aku tau , ini gila , tapi , mau kah kau ...
Mm mau kah kau"
Dia seperti orang gagu saja saat ini dan terlihat seperti orang bodoh, hh dasar pria..

Lanjutnya
"Ketika misi ini selesai , mau kah kau..
Mau kah kau.. mm fem.. mau kah kau..

Belum sempat dia melanjutkan kalimatnya , tiba tiba Alan menyambung kalimat Justin , yang tentu saja membuat wajah Justin memerah .

" Mau kah kau menjadi babu ku"
Setelah mengatakan itu , dia tertawa seperti orang gila , bahkan air matanya sampai keluar.

Melihat itu , Justin Terlihat kesal.
Aku rasanya seperti , entahlah , mungkin bahagia melihatnya seperti itu.

"Mau kah kau menjadi wanita ku"
Ucapnya dengan satu tarikan nafas.
Dan lihat lah pria yang ada di depan kami , saat ini dia sedang terbatuk batuk akibat perbuatan Justin ,mungkin saja, mungkin dia shock

Setelah selesai dengan batuknya , dia langsung menatap kami berdua dengan tatapan ntah lah.
Ya langsung saja aku menatapnya dengan wajah datar ku.

"Aku tidak tertarik dengan hal seperti itu, Justin"
Tepat saat aku mengatakan itu , kami telah sampai di daratan.
Langsung saja aku turun terlebih dahulu.
Dan terlihat Justin sepertinya , terluka di sana.
Aku tidak peduli , katakan saja aku jahat , egois , dan bodoh, tak mengapa , hal itu tak masalah bagi ku , tidak ada pria di sisiku , tidak membuat ku mati bukan .

3 jam setelah kedatangan kami , cukup membuatku merasa sedikit ya , mungkin tidak nyaman , dan aku sedang berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru ini .

Tempat untuk kami beristirahat sudah kami dirikan , saat ini kami hanya mendirikan tenda , dan tenda ini cukup besar untuk ku tinggali sendiri selama di sini.
Bahkan 50 orang pria ,mungkin cukup berada di sini , bahkan tenda ini memiliki tinggi 2,5 meter , aku jadi merasa di dalam  kamar yang sangat sangat besar.

Posisi tenda kami berbentuk melingkar .
Dan tentu saja tenda kami berada dekat sungai , jika tidak mungkin kami akan mati kehausan jika tidak ada pasokan air tawar.

Helikopter yang kami tumpangi sudah pergi 1jam yang lalu , mereka cukup membantu kami di awal awal tadi .
Dan sejak tadi raut wajah Justin terlihat murung.
Lantas aku coba untuk menghampirinya.

"Hai"
Aku tersenyum canggung ke arahnya.
Sebenarnya aku sudah lama tidak tersenyum , bagi ku itu adalah hal yang dia dia.
Saat aku tersenyum , terlihat dia seperti , kaget , atau semacamnya.

Dia tidak membalas ucapan ku , dia hanya membalas senyuman ku , bahkan lebih tulus dari ku . Terlihat matanya sendu seperti , itu , dan ntah mengapa aku , ahh ntah lah.

Saat ini aku sedang duduk di samping Justin , di sana ada Alan yang sedang menangkap ikan untuk makan malam kami , dan sebentar lagi , kami bertiga harus memulihkan kondisi kami dari perjalan panjang tadi.
Setelah itu kami akan menelusuri kawasan ini. Dan mencari lokasi kami .
Sebenarnya kami sudah tau koordinat lokasi kami.
Kami hanya berjaga jaga saja , mencari jalan pintas , jika saja Missi kami gagal

....



Saat ini kami bertiga sedang duduk di depan api unggun yang kami buat.
Kami makan malam dengan hening , sesekali terdengar suara lolongan serigala .
Yah , ini adalah lokasi yang belum terjamah oleh siapapun , kecuali Hanya kami dan para bajingan itu.

Setelah selesai makan , kami melanjutkan aktivitas kami , saat ini kami sedang mengatur rencana untuk besok , dan besok kami akan menyusuri hutan belantara ini mencari titik koordinatnya , dan tentu saja kami akan membuat peta setelah itu.

R E I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang