Chapter 10. Tentang Kita

1K 201 487
                                    

"Kau menangis, aku menangis. Kau tertawa, aku tertawa. Kau terjatuh, aku tertawa. Lalu kau menjatuhkanku juga dan kita tertawa bersama."

March, 10, 2019

*****

Sean memerintah kepada semua karyawan untuk membersihkan dan merapikan semua meja selesai cafe Universe tutup tepat di jam 10 malam. Dia sendiri masih duduk di meja kasir, menghitung seluruh pendapatan yang ada disana dan merapikan nota-nota yang berceceran.

Pekerjaan mereka sepertinya belum tuntas sampai disitu saja, tapi tidak mungkin kan Sean tega membuat karyawan lainnya bekerja seharian bagai kuda. Jadi setelah melihat ruangan cafe sudah kembali rapi, Sean mengijinkan mereka untuk pulang dan berjanji akan memberikan gaji tambahan di akhir bulan. Padahal dia sama sekali tidak mengerti mengenai hitungan persentase upah lembur atau urusan keuangan yang lain karena tugas semacam ini biasanya akan diurus oleh Chan.

"Ada barang pengunjung yang tertinggal di meja," Kwangsu mendekat sambil meletakan sebuah buku berwarna merah muda di atas meja kasir.

"Ya sudah sana, kau boleh pulang. Hati-hati di jalan," mata Sean terus tertuju pada layar laptop, bahkan mengabaikan Kwangsu yang menunduk memberi salam hormat sebelum dirinya berlalu.

Setelah selesai menghitung seluruh total pemasukan yang mereka dapatkan hari ini, Sean berencana akan mencuci beberapa perkakas yang masih tersisa di dalam bak cucian. Kemudian daun pintu cafe yang tiba-tiba terbuka, membuat kepala pria itu mendongak untuk melihat siapa orang yang baru saja datang. Sean pikir itu Jisoo, Kwangsu atau siapa saja yang kemungkinan kembali lagi karena ada barang pribadi mereka yang tertinggal di dalam. Sayangnya itu bukan salah satu dari mereka, tapi Chan.

Cafe UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang