Chapter 1. Cafe Universe

1.6K 280 340
                                    


"Menunggu untuk menyadari kapan harus berhenti menunggu."

February, 13, 2019

******

Didirikan oleh 4 pria muda dengan mimpi dan tujuan yang sama sekitar 2 tahun yang lalu, kini cafe Universe menjadi salah satu cafe unik yang berada di jantung kota Seoul.

Pengunjung bisa menempati deretan meja di tengah-tengah kolam dengan air setinggi mata kaki yang ada di halaman samping gedung cafe. Sementara dari teras menuju ruang tengah yang menghadap langsung pada jalan raya, cafe itu mengusung gaya klasik modern. Satu panggung musik terletak di salah satu sudut yang memungkinkan seluruh pengunjung di lantai pertama bisa menikmatinya. Kemudian dapur cafe yang berbentuk lingkaran berada tepat di tengah-tengah ruangan.

Lantai kedua mengusung tema lain, yaitu Library. Jadi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana cafe yang tenang dan sunyi, maka pelayan akan segera merekomendasikan mereka untuk pergi ke lantai tersebut. Para pengunjung disana pun dapat menikmati secara gratis deretan buku bacaan dari berbagai genre sambil menikmati pilihan hidangan.

Kemudian di lantai ketiga, bangunan itu terdiri dari 4 kamar sebagai tempat untuk beristirahat. Sean dan Byun lebih memilih tinggal di tempat itu sementara Kai dan Chan hanya sesekali saja tinggal jika mereka malas untuk pulang ke rumah. Awalnya Chan yang lebih sering menempati bangunan itu, namun semenjak ayahnya meninggal, Chan yang otomatis menjadi tulang punggung keluarga ingin lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Ada ibu dan adik yang harus dia jaga tapi adiknya malah kabur dari rumah dengan dalih ingin hidup mandiri.

Bisnis cafe Universe sendiri tercetus dari ide Chan dan Byun- dua mantan karyawan sebuah Bank swasta- yang lantas melibatkan Kai serta Sehun-dua sahabat di Universitas- 3 bulan setelah kelulusan mereka. Lagi pula, awal mula berdirinya cafe itu hanya terdiri dari satu lantai saja. Chan dan Byun berpikir mereka pasti akan membutuhkan banyak dana di masa depan. Kebetulan keluarga Kai dianggap sebagai keluarga kaya raya hingga Chan dan Byun terus merayu bocah itu untuk ikut andil berbisnis bersama mereka.

Lain halnya dengan Sean. Chan berupaya keras agar adiknya itu juga ikut menyumbangkan modal (dari sebagian warisan yang didapat setelah ayah mereka meninggal) dan tidak hanya sekedar menumpang tidur di cafenya saja. Jadi mau tidak mau- terdesak oleh bujuk rayu kakaknya- Sean pada akhirnya bersedia untuk terlibat.

Menjadi pria tampan, muda dan kaya raya itu adalah mimpi mereka bersama. Siapa yang tidak mau?

--

"...unch....yess,..unch...yess baby, yess..."

Suara desahan itu membuat langkah kaki Sean terhenti di depan pintu seberang kamarnya. Sebelum memutar badan dan pergi dari sana, Sean menajamkan pendengarannya sekali lagi dan suara desahan itu tetap saja masih berlanjut, semakin keras.

Sean berdecih, ini sudah kesekian kalinya Kai kedapatan membawa wanita dan bercinta disana. Pantas saja ketika cafe tutup, Kai sudah menghilang lebih dulu entah kemana. Kalau Sean tahu akan terjadi hal seperti ini, pastinya dia akan mempertahankan Kai untuk membereskan semua barang-barang di lantai bawah bersamanya, sialan!

Tadinya pria itu ingin masuk ke dalam kamar untuk beristirahat, tapi tidak jadi karena semakin lama dia mendengar suara-suara brengsek dari seberang kamarnya, semakin otaknya akan tercemari dengan hal-hal yang tidak baik. Dia bukan sok suci, dia hanya ingin menjadi orang baik dengan caranya sendiri.

Jadi Sean memilih berbalik, berjalan lebih cepat menuruni anak tangga dan kembali ke lantai dasar bergabung dengan Byun serta Chan yang sedang sibuk menghitung pendapatan cafe mereka seharian ini.

Cafe UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang