PROLOG

125 12 1
                                    

Aku titipkan sebuah kisah untuk kau baca entah kapan, atau mungkin tak akan.
Sajaknya telah berubah bukan lagi tertulis soal asmara kita.
Lagu yang kita dengar pun telah berbeda yang sempat kita dengarkan dihandsed yang sama.
Satu ditelinga kananku dan satu ditelinga kirimu, sambil menyimpul senyum dengan hati yang kasmaran mungkin saat ini, sebelah hensednya telah kau kaitkan ditelinga yang berbeda yang kau anggap lebih dariku segalanya.
Lorong kelas jadi saksi ucapan yang membuat seorang gadis berbunga hatinya, dengan rayuan dan jalan beriringan sambil tangan kananmu berada disaku celana.
Aku yakin kau telah lupa apa yang kau ucap di sana.
Biarlah tak perlu kau ingat itu hanya lelucon semata.

Tulisan ini untuk mu yang sudah tersakiti tapi tak biasa pergi

AKu Titip Sebuah KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang