DALAM BIS

34 4 0
                                        

berkali-kali aku menyeka air mata yang jatuh sambil tertunduk, takut barangkali ada yang melihat aku sedang menangis.

Ku kibas-kibaskan mataku dengan tangan, seolah panas dalam dada telah menjalar kemata.

Kamu bodoh!
Kamu bodoh!
Kamu bodoh!

Ucapan itu ku ulang sampai tiga kali,
"Tanpa cintanya kau tak akan mati jelaram"
Ucapku dalam hati.

Namun bagaimana cara agar aku bisa pergi dari cinta suram ini?

Bus kota, 2012.

AKu Titip Sebuah KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang