Bab-4* -Dilema-

11 2 2
                                    

Siang itu Yoshi masih sibuk merapikan counter nya. Dia tak sadar ada yang begitu memperhatikannya.

"Hei, sombong kali chat ku gak di balas?" tegur lelaki yang memperhatikannya dari tadi.

"Eh kapan ya kamu chat?" kilah nya, ia hanya tak mau di kira sombong dengan kawan lain yang mendengar nya.
"Tuh kemarin, cuma di R doang" Lelaki itu menaikan satu alisnya

"Ah iya kah? aku lo nggak tau, maaf ya" Basa-basinya.

"Serius gak tau?" Lelaki yang pernah mengantarkan bubur pada Yoshi itu merasa tak yakin.

"Iya, oh ya abang ini kemarin siapa ya namanya? " Yoshi mengingat- ingat

"Astaga Yoshi kamu gak tau dia! , dia itu Hardy, security paling populer kali di sini" sambar wanita berhijab biru dari balik meja kasir,-Yulia

Hardy yang ada di hadapannya hanya tersenyum tipis.

"Eh iya kah, sorry- sorry. Aku kan baru di sini jadi belom hapal sama semuanya" Kilah Yoshi meski hatinya menggerutu "Populer? what? are you sure?".

"Iya di maafin kali ini, jangan di cuekin lagi besok-besok" Senyum Hardy melebar membuat Yoshi jengah.

"Iya deh" Jawabnya terpaksa.

"Eh besok kamu libur kan? kebetulan, aku juga, jalan yuk?" Hardy sangat antusias

Suasana pun riuh seisi toko seakan mengintimidasi Yoshi, membuat wanita itu kehabisan akal.

"Hem, Emang mau kemana bang?" Tanya Yoshi meski hatinya enggan.

"Kemana aja kamu mau, aku ikut, Suntuk kan di Kontrakan?"

Suasana toko semakin riuh tepuk sorai bahkan suitan bak lihat adegan roman picisan.
Yoshi tak suka itu,Wajah nya memerah bukan karna terpesona tapi lantaran menahan malu dan amarah
"Sialan!" gerutunya dalam hati.

"Jadi gimana dek Yoshi? " Kembali Hardy menanyakan.

"Udah Yosh, iyain aja kenapa sih! Pake malu-malu segala, Lagian biar lo lihat lihat kota ini, diem terus di kontrakan, apa elu ga rela ninggalin Koko? hahaha" Ledek Via, Teman satu profesinya.

"Oke deh, lihat besok ya bang, gak bisa janji tapi" Jawabnya setelah merasa tersudut.

"Tapi usahakan ya" Hardy tersenyum senang dan berlalu, kembali ia berjalan ke tempat nya berjaga.

Tanpa di sadari percakapan mereka di perhatikan oleh seorang pria di sudut sana yang tengah merapikan pajangan Shampo, Galih hanya mendengus kesal.
Ia merasa kalah telak dengan Hardy, karna Hardy begitu berani mendekati sedangkan dia hanya berani di luar jam kerja.

Saat pandangan Yoshi nanar mencari kedamaian,ia pun menangkap tatapan Galih tanpa sengaja, Yoshi jadi merasa tak enak mengingat ia lebih dahulu dekat pada Galih, tapi Yoshi juga bingung harus bersikap bagaimana.

'Bodoamat lah " rutuk hatinya, Yoshi nampak pasrah.

                         ®®®

Pagi yang cerah, Hari ini Yoshi Libur kerja, dia nampak sibuk merapihkan  Kontrakannya. Di Pojok sana nampak Yovana tengah asyik menggeser-geser layar ponselnya.

Yah, karena hari ini Yoshi libur maka semalam Yovana menginap dan tidak buru-buru untuk pulang.

Yoshi telah selesai merapihkan kontrakannya, mencuci baju dan mandi. selanjutnya ia mau mencari sarapan untuk mereka berdua.

"Mau makan apa lu?" Tanya nya membuyarkan fokus Yovana

"Apa aja deh" Sahut Yovana singkat.

Yoshi pun mengambil dompet di saku jaketnya dan berlalu
Ia berjalan menyusuri gang sembari memainkan ponselnya
Ia baru saja membuka beberapa notif pesan WhatsApp disana.

"Ya ampun" matanya meroda.

Tiba-tiba ia teringat hari ini Adgi akan pulang, dan berjanji akan menemuinya. Sedangkan ia juga telah membuat janji pada Hardy kemarin, bagaimana tanggapan kawan kawan nya nanti kalau dia justru bertemu dengan lelaki lain dan mengabaikannya, Tapi di hatinya ia lebih ingin bertemu Adgi.

"Aduh, Hardy udah nanya mulu pula?" Gue harus jawab apa? " Ia menggerutu sendiri, Sembari berpikir keras apa yang harus ia ketik untuk membalas pesan Hardy.

Sesampainya di depan warung ia belum juga menemukan kata akal. setelah ia memesan, Kembali ia memutar otaknya dan mengerutkan kening. ah, tiba-tiba bibirnya tersungging.

Setelah kembali ia membicarakan  hal ini kepada sahabatnya, Pertama Masalah Hardy security kantor nya yang mengajaknya jalan, Tapi Yoshi tidak suka dengan sifat Hardy yang tekesan angkuh. Merekapun memikirkan siasat untuk membatalkannya, Yoshi segera memotret Yovana dan mengirim kan photo beserta keterangannya kepada Hardy

Sorry ya bang, mungkin pagi ini gak bisa, aku lagi ada kawan di kost, gak enak mau di tinggal. 😊

"oke clear" kata Yoshi sembari melempar senyum ke sahabatnya.

Kedua, masalah Adgi yang nanti akan pulang dan mengajaknya bertemu.
Tapi  sahabatnya justru memberikan respon terkejut untuk soal yang kedua ini.

"Astaga Yoshii! Loe beneran mau ketemu si Adgi kawannya Rahkanu itu?" Matanya membulat sempurna bak ingin menerkam.

"Hihihi, Iya gimana loh" Yoshi menjawab pelan sambil menunjukan deretan gigi-giginya.

"Gilak loe gilak! Udah nggak waras! " Yovana kembali menghardik Yoshi

"Gue gak ada apa-apaan kok sama dia, Cuma sekalian mampir doang, Lagian selain dia sahabat Rahkanu, dia kan kawan gue juga, gausah Negatif thinking gitu" Sanggah Yoshi.

"Serah elu dah! Yang penting gue udah peringatin" Yovana menghempaskan nafasnya yang seperti raksasa.

"Nah gitu dong" Yoshi merasa senang mendapat dukungan dari sahabat terdekatnya saat itu.

"Gimana kalo sampe Rahkanu tau elu jalan sama dia? Habis loe!" Dia menatap mata Yoshi penuh selidik.

"Dia kagak bakalan tau" Jawab Yoshi enteng.

"Kalo Adgi cerita gimana?" masih Yovana menatap nya dengan penuh tanda tanya

"Ah biarin aja, Siapa tau dia cerita gue makin cantik gitu kan" Yoshi malah bergurau membuat Yovana kesal.

"Gue serius" ia meninggikan suaranya pada Yoshi

"Iya gue serius, biarin ajalah kalo dia cemburu toh bagus, artinya dia emang nggak rela kehilangan gue, lagian emang dia doang yang bisa bikin cemburu" Nada Yoshi terdengar kesal saat seketika wajah perempuan yang tengah dekat dengan Rahka muncul di pikirannya.

"Elu inget kan pas gue pernah ceritain soal foto cewek di story nya, eh masa dia dengan gampangnya nyuruh gue maklumin, Di kira dia doang apa yang laku, sok ganteng banget! Gue mau buktiin ke dia kalau gue juga bisa dapetin siapa pun yang dia mau, termasuk Sahabatnya" Dengus Yoshi, nafasnya memburu tak menentu

"Elu gak mau pikir ulang, inget semua yang kita lakuin bakal ada resikonya" Yovana kembali mengingatkan agar sahabatnya tak salah jalan.

Yoshi hanya terdiam sembari kesulitan menenggak salivanya, ia sadar ia hanya terkadang capek dengan sifat Rahkanu tapi ia juga belum siap benar benar melupakannya.

"Inget yos, mungkin kalo elu sama orang lain dia masih bisa balik, tapi kalo elu sama sahabatnya, Udah tipis banget kesempatan elu balikan"

"Gue emang udah gak bisa balik kok" Yoshi meremas jemarinya

"Oke oke, Tapi gue harap elu bisa pikirin ini baik-baik sebelum terlambat" Yovana tau kini sahabatnya tengah di selimuti rasa kesal dan dendam, ia ingin mencoba mendobrak hatinya mengeluarkan Rahka sejauh mungkin. Yang ia sesali kenapa harus Adgi, sahabat Rahkanu, kenapa selama ini pria lain tak mampu melakukan itu.

                        🍂🍂🍂

Trust AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang