Bab-3*-Butir emas di hamparan pasir-

26 3 2
                                    

Sudah tiga hari setelah Yoshi sakit, selama tiga hari itu pula sudah Enam pria yang sudah mengantarkan makanan pagi, siang, malam berbeda beda, kadang ia sampai membaginya kepada tetangga karena tak termakan.

Hal ini membuat para tetangga nya bergosip siapa sebenarnya pacar Yoshi sesungguhnya.
Meski Yoshi selalu menemui hanya sebatas pintu gerbang saja.

"Dasar tetangga usil! " gerutunya dalam hati.

Hal ini pun di ketahui oleh pemilik kos berdarah tionghoa ia mulai usil dengan kehidupan Yoshi.

Yah, ia memang tidak tertarik dengan para lelaki itu, namun ia tak enak hati bila sudah menolak halus namun tetap bersikukuh mengantar.

padahal Yoshi sudah bilang pada semua nya  dia belum tertarik untuk membuka hati, tapi dia lebih tidak tertarik dengan anak dari ibu kost nya sendiri yang kerap di sapa Koko, menurutnya dia sangat geli dengan Koko yang seperti anak kecil karena sangat di manja padahal umurnya lebih tua dari Yoshi.

                       🥀🥀🥀

Pukul 17.00 Yoshi telah pulang dari kerjanya, hari ini dia dapat giliran sift pagi. Tampangnya nampak kusut, kening nya berkerut segera dia menghenyakkan bokong nya di atas kasur mungilnya.

"Huh, Dasar Boss killer" gerutunya sendiri, entah dia bicara dengan tembok atau dengan Kasurnya.

fikirannya nanar pada sosok bos muda yang cantik yang tadi berkunjung dan memarahinya karena omset Yoshi yang belum mencapai target seperti biasa, ia tak peduli kondisi Yoshi yang kemarin sakit.

Ia pun mengambil ponsel nya dari dalam tas mungilnya, Setiap melihat ponsel ia pasti teringat Rahkanu, saat ia melihat ada beberapa notif pesan di ponselnya, tiba-tiba ada yang begitu sangat menarik perhatiannya. "Pesan dari Adgi" Gumamnya lirih.

Entah mengapa ia begitu senang mendapatkan pesan Adgi hari itu, mengingat Adgi Romansya, Pria berkulit putih itu adalah teman akrabnya Rahkanu.

"Ah mungkin nanti aku bisa banyak mengorek informasi tentang Rahkanu sama dia" Tuturnya dalam hati seraya menyeringai.

Ia terus melanggati pesan Adgi dengan cepat, dan tidak menghiraukan notif pesan lain, Padahal ini bukan pertama kali Adgi mengabarinya, Dulu biasanya dia hanya membalas semaunya saja atau sekedar mencari tau informasi tentang Rahkanu. Kini ia pandai berbasa basi.

Tanpa di sadari mereka sampai saling curhat tentang kondisi percintaan mereka, Mengetahui saat itu Adgi sedang galau karena baru saja mengalami patah hati dengan Kekasih nya yang belum lama ini memutuskan hubungan dengannya, sampai seperti orang yang tengah Frustasi, Yoshi pun memberi ruang lebih untuk Adgi menceritakan lebih dalam, Tak lupa sesekali Yoshi memberikan saran dan semangat kepadanya.

Entahlah tiba-tiba hati nya bersimpati pada Adgi, bukan karena perasaan cinta melainkan perasaan Iba karena Ia paham betul apa yang Adgi Rasakan juga pernah ia rasakan, ia cukup mengenal Adgi, menurut nya Adgi itu lelaki baik tapi selalu di sia-siakan. Ia juga teringat tempo hari waktu ia sempat mengenalkan Adgi pada Wilya, sahabatnya yang kini telah bertunangan.

Ya kala itu dia masih bersama Rahkanu dan dia mencoba menyomblangkan Adgi pada Wilya Meski kala itu Wilya juga dekat dengan Gani, dan pada akhirnya Wilya justru hanya memanfaatkan Adgi, Ia meninggalkan Adgi begitu saja setelah sehari pacaran, dan memilih Gani, yang kini menjadi tunangannya, itulah yang membuat Yoshi kerap tidak enak hati kepada sahabat mantannya yang juga temannya itu.

                       🍂🍂🍂

Hari berganti hari tak terasa hubungan mereka semakin intens
Adgi yang kala itu masih Berlibur di Bali untuk menenangkan diri tak lupa setiap hari memberikan kabar, entah melalui chat WhatsApp, video call, ataupun Telpon biasa.

Trust AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang