Perwakilan

182 42 59
                                    

Hai readers✨balik lagi di From Afar Become Near. Aku update lagi nih semoga kalian bisa menikmati alur ceritanya dengan baik.

Happy reading readers

»❇✳❇«

Sebulan sudah Lucy di diemin oleh sahabatnya. Tak ada perkataan yang pernah keluar lagi dari bibir Lucy. Akhir-akhir ini ia sering sendiri, murung, dan melamun.

Sama halnya dengan Alena, ia heran dengan tingkah Lucy yang sekarang. Ingin sekali Lena bertanya ke dia namun Deby dan Rini mencegahnya. Ada apa ini sebenarnya? Apakah Lucy sudah tidak mau bersahabatan lagi? batin Alena. Oh astaga ia sangat ingin tahu masalah apa yang sekarang di alami Lucy.

🚘🚘🚘

Mobil berlogo Mitsubishi bermerek X-Pander (maaf bukannya mau niatan nge-endorse ye kawan) itu sudah sampai di parkiran sekolah. Seseorang yang keluar dari mobil itu sangat di tunggu-tunggu oleh para siswi T.O High School.

Setelah memarkirkan mobilnya mereka pun berjalan di antara cewek alay yang sedang menatapnya dengan serius. Ada yang berbisik dan ada juga yang cengo.

1."Yampun mereka tampan banget pengen cubit pipi mereka deh" oceh salah satu siswi.

»"Lo berani sentuh pipi gue? jangan harap" jawab para cogan di dalam hati.

2."Makin hari makin tampan aja bang" oceh para siswi lagi.

»"Makasih tapi tampannya bukan buat lo!" seru para cogan.

3."Sayangku imut banget sih mukanya gemes Ihh" cibir para siswi.

»"Sayang-sayang, hiihh jijik banget's" para cogan berdecih ingin segera muntah rasanya

Yap, percuma saja mereka ngomong gitu mungkin hanya jadi sampah buat para most wanted boy.

Tujuan pertama mereka setelah sampai di sekolah yaitu rooftop, bukan karna apa tapi mereka malas saja jika harus masuk ke dalam kelas, pasti banyak tumpukan batangan coklat dan surat cinta di bawah loker meja mereka.

ROOFTOP

"Dav! lo bawa headshet kagak?" tanya
Dimas, anggukan adalah jawaban dari pria tampan dan dingin ini.

"Dimana?" tanya Dimas lagi.

"Di tas" jawab Davin singkat.

"Gue pinjem ya Dav" ucapnya.

"Hm" jawab Davin dingin.

"Sumpah, lo kagak bisa jawab 2 kata lebih apa? Dingin banget sifat lo kek es booba tau gak?" seru Vano.

Tapi percuma saja Vano ngoceh, Davin mana mungkin mau jawab pertanyaan yang gak penting baginya.

Hening. Itulah yang di rasakan sekarang

"Anjir, gue di anggurin" cibir Vano kesal sambil mengerucutkan bibir.

"Jijik gue Van, sumpah alay lo" omel Kevin

(masih ingat dengan Kevin yang menolong Alena saat membawa nampan berisi 4 mangkuk mie ndower) author harap kalian selalu ingat ya readers

"Bangsat lo Vin, bukannya ngebela malah ngomelin lagi" sewot Vano.

"Lo harus tau Van, si Dav itu dingin sifatnya malah lo ajak ngomong. Percuma aja bambang capek juga kan lo gak di respon sama dia. Makanya jadi orang peka dikit dong" jelas Dimas yang sibuk menekan-nekan layar hapenya. Dia lagi mabar dengan temannya siapa lagi kalo bukan Kevin

CAN I STAY? LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang