Teririskah kau?
Atau tersayatkah kau?
Sakitkah itu?Meskipun deru angin berbisik menghasutku untuk menjawab 'Ya', kurasa lidahku tidak mampu demikian.
Luka.
Perlukah aku berdarah untuk menunjukkannya?
Perlukah aku sekarat agar kau mengetahuinya?Luka yang kau tinggalkan setelah membawa pergi segala harapan.
Luka yang kau berikan tanpa pernah kuminta.
Luka yang tersisa setelah rasa yang sirna.Ah, luka.
Insan berujar bahwa waktu dapat menyembuhkanmu.
Namun sekelumit penolakan tergugu jelas dariku.Luka? Mungkin saja memudar.
Tetapi bekasnya? Kurasa akan tetap abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta
Poetry"Laut pun tak mampu membendung kesedihanmu yang lebih dalam dari Sang Samudra." . . . Kumpulan Puisi yang dibuat secara acak, tema acak, dan tidak tertata sesuai dengan diksi maupun pengejaan yang tepat.