Ribuan rinai itu jatuh membasahi setiap jengkal bumi.
Titik yang berupa gerimis berubah menjadi hujan.
Deras. Jatuh tanpa ampun , tanpa jeda.
Seolah tak memberikan kesempatan bagi makhluk hidup untuk bergerak.
Dimanakah kau?
Apa kau ada di luar sana?
Melangkah di tengah derasnya hujan untuk menyembunyikan air matamu.
Berdiam diri membiarkan hujan mengguyur tubuhmu.
Membiarkannya membawa segala dirimu dan melarutkannya.
Disitu kah kau?
Berkamuflase menutupi air matamu.
Kubiarkan kau basah terkena hujan.
Kubiarkan kau terguyur derasnya hujan.
Kubiarkan kau melarutkan segalanya.
Rasa, cinta, duka, lara.
Biarkan semuanya larut.
Kugelungkan diriku dibawah selimut.
Menanti rasa itu pergi terbawa aliran derasnya hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta
Poetry"Laut pun tak mampu membendung kesedihanmu yang lebih dalam dari Sang Samudra." . . . Kumpulan Puisi yang dibuat secara acak, tema acak, dan tidak tertata sesuai dengan diksi maupun pengejaan yang tepat.
