Langit tak lagi cerah beberapa hari ini.
Awan kelam berarak menyelimuti lapisan langit.
Menghalangi jalannya sang Mentari untuk bersinar.Hujan telah beranjak pergi.
Atau mungkin sedang menanti?Tidak ada yang mengetahui secara pasti.
Tentang apa yang akan terjadi.Senyummu pudar, bahkan nyaris menghilang.
Bukan,
Kau bukan bermuram karena langit yang kelam.Justru langit berubah kelam karena kau yang bermuram.
Semakin mendukung suasana hatimu yang temaram.Sayang,
Matamu tak lagi menatap.
Bibirmu tak lagi mengucap.
Tetapi aku tahu, bahwa sejujurnya kau masih berharap.Biarlah, biarkan mendung ini membayangimu.
Menjadi atap bagi setiap langkah ragumu.
Menjadi alasan kesamar-samaranmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta
Poetry"Laut pun tak mampu membendung kesedihanmu yang lebih dalam dari Sang Samudra." . . . Kumpulan Puisi yang dibuat secara acak, tema acak, dan tidak tertata sesuai dengan diksi maupun pengejaan yang tepat.