prolog

172 21 11
                                    

(Cerita ke UNPUBLISH, JADI VOTE DAN BACA, ULANG YA)

Pemuda dengan hoodie hitam dan celana jeans hitam masuk ke sebuah toko kue. radyfa Cake's, begitulah tulisan yang terpampang di toko itu.

Athara damaran, pemuda dengan earphone yang menyumpal dikedua telinga masuk ke toko itu dengan malas malas-an, kalau bukan Imelda(mama nya) yang menyuruh membeli kue, ia tidak akan beranjak dari kasurnya hari ini.

"Iya maa.. Aran udah nyampe di toko nya. " Aran berbicara dengan mamanya melalui sambungan telepon.

"Ingat pesanan mama,Rainbow cake 10 potong ya," Ujar Imelda. Sudah berapa kali beliau mengingatkan Aran akan pesanan nya

Mamanya memang suka rainbow cake dan radyfa cake adalah toko langganan beliau.

"Ada lagi yang mau dipesen ma? " Tanya Aran sambil mendorong membuka pintu mobil.

"Mama SMS ya, " Kata Imelda lantas menutup sambungan telepon.
Aran menghela napas lantas berjalan memasuki toko kue itu.

Drtt.. Drtt

Benda pipih berlogo apel itu bergetar, Aran membuka pesan masuk itu. Bisa diduga kan? Itu pesan dari mama tercinta.

Disisi lain toko itu, seorang gadis dengan rambut panjang dikucir kepang dua, sedang bersenandung ria. bunda nya Pemilik toko kue terkenal ini dan Ayahnya seorang pengusaha property terkenal.

Ariesta radyfa biasa dipanggil difa ia baru saja pindah ke Jogja kemarin, selama ini ia tinggal dibandung bersama nenek nya. Dan sekarang ia membantu berjualan ditoko kue milik bundanya, walaupun harus memaksa tapi sekarang radyfa senang sudah diperbolehkan membantu ditoko ini.

"Dianter ke meja mana kak? " Tanya difa kepada karyawan di toko kue itu.

"Nomor 4 non," Jawab karyawan itu dengan sopan.karyawan itu masih muda paling hanya 3 tahun selisih usia nya dengan dyfa.

Difa mengangguk senang, lantas berjalan menuju meja nomor 4,matanya memandang ke arah nampan yang berisi 3 potong rainbow cake. Kue itu benar benar menggiurkan apalagi ditambah dengan cream putih dan sprinkel warna warni.

BRUK..

Detik sebelumnya tanpa sadar difa menginjak tali sepatu yang tak terikat dengan sempurna itu,alhasil tubuhnya limbung ke arah depan dan sial nya nampan itu menubruk dada bidang seorang pemuda sebelum akhirnya lolos menyentuh lantai. Beruntung! Pinggang ramping nya ditahan oleh pemuda itu, jika tidak. Nasibnya akan sama seperti Kue kue yang sekarang berceceran dilantai.

Pandangan mata penghuni toko kue berpusat pada radyfa dan pemuda jangkung itu. Radyfa menjauhkan tubuhnya, ia merunduk dalam dalam.

"bego banget sih jadi orang, mata lo kemana hah? sampai Nabrak orang kek gini,"Bentak athara damaran sambil menatap gadis yang tengah merunduk. Tangannya mengelap bekas cream yang menempel di hoodie hitamnya.

" m-maaf."gadis itu mendongak, menatap wajah athara, air matanya mengalir begitu saja. Ia begitu takut dibentak.mungkin ini kali pertama ia dibentak.

"perusak Mood," bentak pemuda itu lagi lantas pergi dari toko kue itu.

entah kenapa ada perasaan yang bergejolak didalam sana, seolah ingin Athara menghapus air mata gadis itu. oh ayolah! seorang Athara damaran tak kenal rasa iba untuk seseorang yang telah menganggu mood nya.

tapi sekarang apa yang terjadi??
air mata Gadis yang bernama Ariesta radyfa mampu membuat napasnya bergemuruh.

Setelah kejadian itu, aran kembali bertemu gadis ceroboh yang tidak diketahui namanya.

Apa sekarang aran harus membenarkan pribahasa Dunia tak selebar daun kelor?

Perasaaan aneh kembali menjalar dilubuk hati Aran ketika melihat mata sembap milik gadis itu. Apakah ia harus meminta maaf? Ah tidak ini lebih dari sekedar rasa bersalah, ini seperti rasa tak Terima bila gadis itu menangis karena ulahnya.

💙💙💙💙💙💙💙

NB: author gk bisa buat prolog nih
: ( baru pertama kali bikin cerita pakek prolog, so jangan nilai cerita ini dari prolog aja ya..
Vote and komen kalau suka hehe
Cerita ini dipublish seminggu sekali (hari sabtu/minggu)

10 maret 2019💕

AthariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang