Cemburu itu ketika elo nggak mau dia deket sama orang lain dan lo takut dia berpaling
-davin-"Sama kakak, " Kata kevin anggara putra yang langsung menggengam tangan difa, adik kandungnya. Yaa memang difa memiliki seorang kakak lelaki yang sekarang duduk dikelas 12 IPS 1,cukup populer dan NAKAL.
"Mau makan apa dek? " Tanya kevin sambil menunduk, menyamakan tingginya dengan difa.
"Nasi uduk aja kak. "
"Minum? "
"Es teh, " Jawab difa lagi.
"Oke, duduk disitu ya, " Kata kevin sambil menunjuk meja pojok yang dihuni oleh 3 orang lelaki. Difa memasang wajah takut saat melihat ketiga lelaki yang tampilannya Ural urakan.
"WOY Tegar, " Seru kevin. Orang yang dipanggil 'tegar'pun menoleh.
"Kasih adek gue duduk! " Kata kevin kemudian.
"Ahsyiapp, " Balas tegar sambil menyambar satu kursi yang hendak duduki oleh seorang siswi dimeja nomor 3.
"Kursi guee, " Kata gadis itu yang baru saja ingin duduk.
"Enak aja ngaku ngaku, ini kursi kantin! " Ketus tegar yang berhasil membuat gadis itu mencebikkkan bibirnya.
"Sans dong! "Kata niko--teman tegar.
"Udah duduk sana, " Ujar kevin menyuruh difa duduk. Alhasil difa menurut dan berjalan menuju meja nomor 4 dipojok kantin, sesuai yang disuruh oleh kevin.
"Silahkn duduk princess, " Kata niko sok manis.
"Jata gue nih.. Gue jomblo! " Kata Fadil yang sedari tadi diam.
"Giliran cewek cakep aja langsung melek lo! " Cela niko. Walaupun dandanan difa berbeda dari kebanyakan gadis, tetap saja tidak bisa dibohongi! Difa adalah gadis yang imut dan cantik hanya saja seperti anak kecil, kuncir kepang dua dan berponi.
"Gak usah diganggu adek gue.. Om pedo kurang belaian! " Cela kevin sambil membawa pesanan adiknya, benar benar kakak yang baik.
"Weee santai dongg! " Kata niko, tegar dan Fadil.Disisi lain, 4 orang lelaki berpenampilan tak kalah Urak urakan masuk ke dalam kantin. Geng aran dan geng kevin memang terkenal baik karena wajah mereka yang tampan ataupun kenakalan mereka. Mereka tidak bermusuhan, tidak akur juga. Biasa saja. Bukan lah geng kevin sebentar lagi akan minggat dari sekolah? Jadi aran pikir untuk apa mencari masalah dengan geng itu? Aran bukan tipe orang yang ingin populer.
Mata elang aran tiba tiba terfokus pada seorang gadis yang duduk bersama dengan 4 orang lelaki, gadis itu terlihat tertawa lepas sesekali Kevin juga merangkul pundak gadis itu dan tidak terlihat penolakan dari gadis itu.
Bak terbakar, aran nampak panas entah apa yang terjadi didalam dirinya. Ia seolah ingin gadis itu bahagia dengan alasan dirinya bukan orang lain.
Ini cinta?
Ah tidak!
Aran baru saja mengenal gadis itu kemarin. Mana mungkin cinta secepat itu tumbuh. Yang jelas aran tak suka Melihat gadis itu seperti sekarang, dikelilingi beberapa lelaki."Murahan, " Desis lelaki itu. Tangannya terlihat terkepal menahan rasa yang bergejolak didalam sana.
***
Setelah dirinya kenyang, difa berjalan menuju perpustakaan,langkahnya terhenti saat melihat Aran keluar dari kamar mandi yang terletak di sebelah koridor menuju perpustakaan.
Jambul lelaki itu kelihatan agak basah, difa yakin lelaki itu pasti habis mencuci muka.
"Kak, " Panggilnya.
Aran bergeming dengan sorot Mata tajam nya.
Difa merunduk, menghindari tatapan itu. "Makasih udah nolongin aku, " Ujar nya tulus.
Aran Tak menjawab. Lelaki itu beranjak dari sana tanpa memperdulikan perkataan difa.
Difa mengedikkan bahunya, ia tak paham dengan aran yang terkadang baik dan cuek.
Mood aran sedang tak baik sekarang ditambah lagi Felicia datang dan memeluk lengan kekar aran, seperti seekor monyet saja.
"Lepasin! " Bentak aran sambil mengentakkan tangannya agar tangan felicia menjauh.
"Nggak usah kek monyet lagi kelaparan, ini lengan bukan pisang," Sarkasnya lagi. Ia tak peduli berapa pasang mata yang menyaksikan mereka, ia sedang tidak mood.***
"Muka lo kusut ran. Belom disetrika?" Ujar aska.
"Belum makan kali, kan dia pergi dari kantin tadi, " Sambung aldi.
"Tu cewek murahan, " Ujarnya tiba tiba.
"Lah kesambet apaan nih bocah? " Tanya aska kepada aldi.
"Nggak usah bercanda lo Dugong, " Balas aldi. Masih sempat sempat nya Aska mengira aran kesambet, aran sedang serius terlihat dari Raut wajahnya nya.
"Cewek yang mana ya ran? " Tanya Davin.
"Ariesta radyfa."
Yaa aran memang tau nama gadis itu saat tadi ia menggendong nya tanpa sengaja ia melihat Badge nama gadis itu. Ariesta radya.benarkan gadis itu berhasil membuat aran Emosi karena melihatnya dengan lelaki lain?
"Yang mana sih, gue gak tau orangnya, " Kata aska sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Yang sama kevin tadi," Jawab aran lagi kali ini ia terfokus pada Handphone nya.
"Oalah ituuu, " Seru aska kemudian.
"Lo cemburu? " Tanya Davin.
Aran menggeleng samar, ia masih ragu.Gue cuma nggak suka dia deket sama orang selain gue. Batin aran
"Cemburu itu ketika elo nggak mau dia deket sama orang lain karena elo takut dia berpaling,dan gue rasa elo lagi cemburu, " Ujar Davin serius.
#bersambung
Vote dan comment nya ditunggu💙3 april 2019.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atharies
Teen Fiction"bego banget sih jadi orang, mata lo kemana hah? sampai Nabrak orang kek gini,"Bentak seorang pemuda sambil menatap gadis yang tengah tertunduk itu. " m-maaf."gadis itu mendongak, menatap wajah pemuda itu, air matanya mengalir begitu saja. gadis in...