chapter 2

84 14 19
                                    

Aran keluar dari mobil nya, lalu kembali ke danau tadi.

DEG!

Tatapan matanya bertemu dengan tatapan kosong Difa. Sejenak aran berhenti, ia memandang mata Sembap gadis itu, tapi detik berikutnya pemuda itu mendengus lantas melewati Difa yang berdiri kaku.

"Yes ketemu, " Ucap aran senang saat melihat earphone nya ada di rerumputan dekat pohon tadi.

Ia pun kembali menuju mobilnya, perlu kalian ketahui! Aran tak melihat gadis itu saat ia hendak menuju mobil. Apa sebegitu menakutkan aran ketika sedang emosi Sehingga gadis itu enggan berlama lama berada di tempat yang sama dengannya.

***

"Mana pesenan mama nak? " Tanya Imelda saat aran sudah menginjakkan kaki dianak tangga pertama.

Aran menoleh, ia urungkan niatnya untuk segera ke kamar. Ia sendiri tak menyangka Imelda ada diruang Keluarga, mengingat mamanya selalu sibuk bahkan hari minggu sekalipun.

" lupa beli rainbow cake nya,ma" Kata aran sambil duduk disebelah mamanya.

"Loh kok bisa nak? Kamu kemana tadi emangnya? "

"Tadi sih udah sampe toko nya, cuma ada insiden dikit yang bikin aran gak mau lama lama ditoko itu, " Jelas aran. Walaupun tampangnya dingin dan kelakuannya yang suka se-enak jidat, pemuda ini sangat terbuka dan sayang pada mama nyaa, walaupun mamanya kadang sibuk mengurus pekerjaan dikantor. Tapi itu tidak membuat aran membenci beliau.

"Yaudah gak apa apa. " Imelda terfokus pada hoodie aran. "Hoodie nya kena apa? "

"Tadi ada cewek yang nabrak, " Katanya sambil menghela napas.

"Itu yang kamu bilang insiden?" Ucap Imelda yang dibalas anggukan oleh aran.

"Kirain insiden apaan, itu mah kamu beruntung aran, cewek nya cantik nggak? " Goda Imelda.

"Cantikkan mama," Kata aran.

Imelda terkekeh melihat ekspresi Masam anak nya. "Ada minta nomor hp gak? "Ucap nya lagi.

"Untung apa? Dia nggak penting ma, " Ucap aran--ia bangkit berdiri.
"Aku ke kamar ma, " Ujar aran.

"Iya"

Melihat aran yang sudah ke masuk kamar ,imelda cekikikan karena berhasil membuat putra kesayangannya kesal.

***

"Ma, aku berangkat...."Pamitnya sambil mencium punggung tangan Imelda.

" Gak sarapan dulu ran? "

"Nggak ma, disekolah aja. "

"Yaudah hati hati ya, " Ujar Imelda sambil mengelap mulutnya dengan tissue.

Aran berjalan menuju garasi, mengambil motor Ninja Putih milik nya, Begitu mesin motor menyala aran langsung menutup kaca helm full face dan langsung memelesat menuju Sekolahnya .

Nyitt(anggap aja bunyi rem ya)

Aran menarik pedal rem saat sudah sampai ditempat parkir.ia menyisir rambutnya dengan tangan setelah pelindung kepala berwarna putih itu lepas.

AthariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang