Nunggu kak kevin atau yang lain?
-athara damaran-
Difa dengan lesu berjalan menuju gerbang sekolah, kevin sudah kelas 12 dan ia ada jam tambahan hari ini. Kelas 10 dan 11 sudah pulang sejak tadi.
"2 jam lagi nunggu, " Gumam nya ia duduk dipos satpam yang kosong.
Derum motor terdengar dari parkir dan semakin dekat arah Pos satpam.motor ninja hijau melesat dengan cepat, disusul oleh motor ninja putih yang tiba tiba berhenti didepan pos satpam dan sekarang pengendara itu sedang melepaskan helm full face miliknya."Pulang bareng gue, " Ujar nya datar.
Difa mengerjapkan matanya berkali kali, itu aran."Ngg aku nungguin kak kevin, kak. "
Suara difa terbata bata ia juga bangkit dari duduknya."Nunggu Kevin atau yang lain? " Sinis aran.
"Kak kevin, " Jawab difa cepat.
"Dia lagi tambahan?" Tanya aran, masih dengan nada suara yang terdengar datar.
"I-iya kak. "
"Pulang bareng gue! " Suara dingin itu tak Terima bantahan lagi, difa pun mengangguk pelan dan berjalan keluar pos satpam.
"Aku chat kak kevin dlu ya kak, " Ujar gadis imut itu.
"Hmm." Aran menjawab dengan dehaman saja.
Jemari putih difa menari lincah di papan ketiknya, setelah itu gadis itu mendongak menatap aran yang sedari tadi mengikuti setiap pergerakannya.
"Ayo kak, " Ujar difa tangannya menaikkan sedikit rok panjang yang ia pakai untuk naik ke jok belakang.
"Eeh tunggu. " Aran memegang tangan difa. "Mau ngapain angkat rok? "
"Mau naik ke motor kak, " Jawab difa polos.
"Nggak bisa duduk miring? "
"Nggak bisa kak, " Jawab difa.
Aran terdiam, cowok itu nampak berpikir.
"Yaudah naik, " Ujarnya kemudian.Difa pun naik ke jok belakang.
"Rok lo tarik lagi, " Ujar aran dingin."Bisa nya segini, " Jawab difa setelah berusaha menarik rok nya agar menutupi lutut dan pahanya yang sedikit terekspos.
"Bediri lo, " Pinta aran.
"Takut jatoh."
"Gue pegangin," Ujar aran lagi.
Kemudian ia memegang pinggang ramping gadis itu, seperti adegan mengangkat wanita ketika sedang berdansa. Pelan pelan dan dengan kaki yang berada ditempat pijakan sedikit bergetar difa berhasil berdiri kemudian kembali duduk. Cara yang aran suruh itu berhasil,rok difa sudah bisa menutupi paha dan tulang keringnya.sekarang aran sudah siap untuk menghidupkan motornya.
"Jalannn, "seru difa kemudian.
Entah mengapa kali ini difa lebih ceria nampak tak terlalu menganggap aran adalah sebuah bahaya baginya."Yang ngendarain motor siapa? "
Difa memiringkan sedikit kepalanya."Kakak, " Jawabnya.
"Yaudah, terserah gue kapan mau jalan nya. " Diakhir kalimat aran menengok ke kaca spion untuk melihat ekspresi gadis itu.
Difa memanyunkan bibirnya, ia nampak lesu dibelakang. Hal itu membuat aran sempat tersenyum sebelum akhirnya ia tersadar dan melajukan motor ninja putih itu meninggalkan pekarangan sekolah.
"Aaa." Difa terus membuka mulutnya disepanjang jalan, gadis itu tampak menikmati sensasi menerpa angin saat naik motor, sesekali tangannya ia rentangkan dan aran kembali mengomel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atharies
Teen Fiction"bego banget sih jadi orang, mata lo kemana hah? sampai Nabrak orang kek gini,"Bentak seorang pemuda sambil menatap gadis yang tengah tertunduk itu. " m-maaf."gadis itu mendongak, menatap wajah pemuda itu, air matanya mengalir begitu saja. gadis in...