Dear Arka,
Kamu itu gelap di tengah ribuan lentera, cahaya lenteraku yang redup tak mampu mengusir kabut tebal yang menyelimutimu.
Jakarta, 05 Mei 2018
Dear Arka,
Kamu itu rumit, bahkan terlalu rumit dari kemampuan anehku.
Jakarta, 07 Mei 2018
Dear Arka,
Kamu itu spesial, aku tidak mengerti mengapa orang sepertimu bisa masuk dalam hidupku.
Jakarta, 08 Mei 2018
Dear Arka,
Kamu adalah sosok yang terlalu jauh, hatimu beku, sosokmu ada tapi tak pernah benar-benar terasa.
Jakarta, 19 Mei 2018
Dear Arka,
Aku tidak tahu mengapa Tuhan terus membuatku penasaran dengan kisah hidupmu.
Jakarta, 09 Juni 2018
Dear Arka,
Aku menyesal telah masuk terlalu dalam.
Jakarta, 10 Juni 2018
Dear Arka,
Aku terperangkap dalam bola matamu yang pekat.
Jakarta, 23 Juni 2018
Dear Arka,
Kau membuatku terperangkap dalam perasaanku sendiri.
Jakarta, 30 Juni 2018
Dear Arka,
Kini aku tahu mengapa Tuhan mempertemukan kita.
Jakarta, 11 Juli 2018
Dear Arka,
Mengapa pertemuan kita harus semenyakitkan ini?
Jakarta, 23 Juli 2018
Dear Arka,
Saat kamu mengizinkanku membuka buku kehidupanmu aku merasa tercekik di setiap lembarnya.
Jakarta, 30 Juli 2018
Dear Arka,
Aku takut tiap kali aku membalik lembar demi lembar kisah pilu dari hidupmu.
Jakarta, 01 Agustus 2018
Dear Arka,
Aku tidak tahan untuk membaca lebih jauh lagi tentang dirimu.
Jakarta, 02 Agustus 2018
Dear Arka,
Aku ingin menyerah, tapi hatimu terus mengunci hatiku.
Jakarta, 14 Agustus 2018
Dear Arka,
Tolong perlihatkan wujudmu lagi. Aku merindukanmu.
Jakarta, 20 Desember 2018
Dear Arka,
Di sini aku menunggumu membawa penawar atas sakit dari rindu yang tak berkesudahan.
Jakarta, 25 Desember 2018
Dear Arka,
Sekali saja biarkan aku melihat senyummu.
Jakarta, 05 Januari 2019
Dear Arka,
Aku menyayangimu.
Jakarta, 28 Januari 2019
Dear Arka,
Aku rasa, aku sudah mencintaimu terlalu dalam.
Jakarta, 12 Maret 2019
Dear diary,
Kepada bayangan yang telah hilang, tolong kembalikan Arkana Kanaka-ku.
Jakarta, 30 April 2019
Dari hati yang tak sempat tersampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Hi, Arka
Teen FictionHanya dalam dua hari semuanya berubah. Saat kau datang dan menarikku tanpa sengaja, kau tak membuatkan pintu untukku keluar. Aku terkunci dalam hatimu yang beku. -Rethalia Putri.