PLAK.
"Kamu, udah hampir membuat nyawa anak saya hilang!!!!!" teriak ny. Wang.
Nyonya Wang sangat murka pada Jinyoung. Jinyoung yang ditampar hanya bisa terdiam dan menunduk.
Yireon masih terbaring lemah. Matanya sudah terbuka tapi ia masih lemah untuk bergerak.
"Ma.. Yireon, capek.. Yireon ben..ci Jinyoung." ucap Yireon lemas.
"Ingat ya, Tuan dan Nyonya Bae, kami tidak akan melanjutkan perjanjian kita. Kami sudah tidak membutuhkan jasa anak kalian lagi!" bentak ny. Wang.
"Sekarang kalian bisa pergi!"
* . • ✴
✳ ⭐ . °
° ✳゜。
. ✴
° ⭐ ☄
° ✴
╂─「 Why Please ♯ 」─╂
* . • ✴
✳ ⭐ . °
° ✳゜。
. ✴
° ⭐ ☄
° ✴
Aisha
Piket bangsaat!! Minggu kemarin lo belom piket!
Read
"NAKYUNG." panggil ny. Lee.
"APA, IBU??"
"TURUN SINI! SARAPAN!"
"NAKYUNG LAGI DANDAN DULU SEBENTAR!!"
Nakyung menuruni tangga.
Gadis cantik bermata bulat itu langsung memakan makanannya dengan lahap.
"Tumben kamu buru-buru."
Nakyung makan dengan sangat terburu-buru.
"Nakyung mau piket," ujarnya. "Ayah makannya cepetan."
Nakyung dan Ayahnya selesai makan, mereka pun pamit pada nyonya Lee untuk berangkat. Setelahnya Anak dan Ayah itu keluar rumah.
"Nakyung, itu temen kamu." ujar tn. Lee.
"Hah?"
Nakyung mengedarkan matanya ke sekitarnya. Ia melihat ke arah pagar yang masih tertutup. Ada seorang lelaki bertubuh tinggi dibalik pagar.
"Samperin sana." suruh tn. Lee.
Nakyung mengangguk dan membuka pagar.
Dan Nakyung terkejut.
Itu Bae Jinyoung. Mantan pacarnya yang sudah tidak ia temui selama seminggu. Ngapain Jinyoung di sini pagi-pagi? Tanya Nakyung dalam hati.
Kedua insan itu masih saling bertatapan tanpa mengatakan sepatah katapun hingga Ayah Nakyung bertanya, "Temennya Nakyung ya? Mau berangkat bareng?"
Jinyoung langsung tersenyun ramah pada Ayah Nakyung. "Iya, Om. Saya mau ajak Nakyung berangkat bareng." kata Jinyoung.
"Oh, boleh boleh. Bawa Motor?" tanya tn. Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Please ー Millenials ✅
FantasiaNakyung, sang gadis penemu sebuah buku usang yang bisa menampung tiga permintaan. 🍁 00 Line & 01 Line.
