Bel sudah berbunyi sejak tadi. Banyak siswa-siswi pulang. Begitupun mungkin Jinyoung dan Yireon yang pulang bersama dengan mobil Jinyoung.
Nakyung tak sengaja melihat Junkyu saat lewat parkiran.
"Ngapain tuh orang?" Tanya Nakyung pelan.
Nakyung mengintip Junkyu. Junkyu masuk ke parkiran. Nakyung mengikutinya diam-diam.
What? Junkyu gila.
Nakyung melihat Junkyu membawa sebuah kotak kecil bewarna hijau. Nakyung tahu itu. Nakyung melihat kotak itu saat membantu Ayahnya.
Kotak itu berisi paku.
Junkyu dengan wajah dinginnya masih diam di dekat mobil Jinyoung. Nakyung tahu apa yang akan pemuda itu lakukan.
Nakyung segera menghampiri Junkyu dan menarik Junkyu menjauh dari parkiran. Junkyu terlihat merasa risih tapi Nakyung tidak peduli.
"Apa?" Tanya Junkyu dingin.
Aish, pemuda ini memang tampan. Tapi haruskah ia pembunuh?
"Kyu, lo aneh-aneh aja." Bisik Nakyung. "Nanti Yireon juga kena." Bisik Nakyung lagi.
"Gue gak peduli." Ucap Junkyu. Junkyu mulai melepaskan tangan Nakyung.
"Jun—
Jinyoung dan Yireon yang baru datang itu melihat ke arah Junkyu dan Nakyung.
—Kyu."
Yireon menatap kedua manusia itu dengan tatapan polos dan lugunya. Sementara Jinyoung sudah siap melayangkan tatapan dinginnya.
Saat ini Nakyung dan Junkyu bagai tertangkap basah.
"Hai, Junkyu." Sapa Yireon. Mereka teman sekelas. Yireon sudah pasti mengenal Junkyu.
Junkyu segera pergi tanpa melihat ke arah Yireon sedikitpun. Yireon menampilkan wajah biasanya. Nakyung tersenyum pada Yireon dan segera menyusul Junkyu.
"Itu pacar Junkyu?" Tanya Yireon penasaran.
"Mungkin." Jawab Jinyoung asal.
Sementara itu, Nakyung terus mengejar Junkyu. Ternyata Junkyu mau masuk kemobilnya.
"Junkyu!" Panggil Nakyung.
Junkyu membuka pintu mobil dan—
"Kyu." Nakyung menutup pintu mobil Junkyu.
"Lo—
Junkyu segera memaksa Nakyung masuk ke mobilnya sebelum gadis itu mengucapkan apapun.
Nakyung ingin menolak. Tapi Nakyung juga ingin bicara lebih lama dengan Junkyu. Alhasil, Nakyung duduk di bangku belakang. Dan Junkyu menancap gasnya.
"Kyu, lo jangan nekat gitu." Ucap Nakyung.
Sebenarnya Nakyung di sini yang nekat. Nakyung nekat mengajak ngobrol dan memarahi seorang psikopat. Tepuk tangan sangat pantas untuk gadis nekat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Please ー Millenials ✅
FantasiNakyung, sang gadis penemu sebuah buku usang yang bisa menampung tiga permintaan. 🍁 00 Line & 01 Line.