Episode 16 - Saingan

2.6K 179 10
                                    

Desyca dan Juna berada di dalam mobil  yang sudah melaju.

"Mas, emang Mas Juna sering chatt an ama mami ya?" Tanya Desyca kepo .

'Mami pasti chatt macem-macem deh ama Mas Juna, malu-maluin banget sih.' Desyca mendumel dalam hatinya.

"Heum .. kadang, gak sering juga." Jawab Juna masih fokus dengan setirnya.

"Mami tadi ngechatt apa aja ?"

"Tante Amelia gak chatt apa-apa ." Jawab Juna datar .

"Eh ? Terus tadi katanya mami yang nyuruh Mas Juna nganterin aku ? "

"Eungg .." 'Oh iya gue lupa , tadi gue boong' Juna menggaruk tengkuknya, mencoba mencari alasan kenapa ia berbohong.

"Mas bohong?" Tanya Desyca sedikit kesal.

"Sorry Des, gue gak maksud. Gue cuman mau nyelamatin loe aja !" Jawab Juna.

"Hah nyelamatin dari apa?" Desyca semakin heran ,'Perasaan mas Juna aneh banget hari ini,' batin Desyca , Desyca mengerucutkan bibir mungilnya.

Juna melirik ke arah Desyca, ia terkikik melihat Desyca yang cemberut.

"Maaf ya!" Juna mengelus kepala Desyca sekejap . "Maksud gue, gue mau kasih selamat ke loe. Heumm itu ada kado dari gue !" Juna menunjuk ke jok belakang dengan jempol kirinya, Desyca melirik ke arah jok tersebut terlihat sebuah benda yang tertutup kertas kado, ukurannya lumayan besar. Desyca langsung mengambil kado tersebut .

"Ini buat aku Mas?" Tanya Desyca bingung.

Juna mengangguk pelan , matanya masih fokus ke depan .

"Tapi kan tadi kalian udah kasih bucket bunga buat Desyca ! Eh bunganya ketinggalan di mobil mas Bejo !" Ujar Desyca baru ingat ia meninggalkan bucket bunga di bagasi mobil bejo .

"Udah gak usah dipikirin, itu kan dari kita semua , ini dari gue khusus buat loe !"

"Apa isinya mas? Boleh aku buka?" Tanya Desyca sambil tersenyum , membuat Juna sedikit blushing . Juna hanya mengangguk .

Desyca membuka kado tersebut, seketika matanya terbuka lebar memandang isi dari kado itu. Kado tersebut berisi bingkai foto dengan lukisan wajah seorang wanita cantik berambut bob berwarna coklat di dalamnya.

"Ini Desyca Mas?" Tanya Desyca dengan suara takjub.

"Emangnya mirip siapa? Bejo?" Canda Juna.

"Tapi kok cantik gini sih Mas ? Mas bikin sendiri ?" Tanya Desyca seraya meraba foto tersebut. Matanya masih takjub akan hasil ukiran tangan Arjuna. Baru pertama kali ia melihat langsung karya Juna . Ia melirik ke arah Juna lagi ,'Pantas saja Mas Jun sangat suka menggambar, itu emang dunianya!' batin Desyca.

Juna mengangguk, 'Emang... Cantik ..' gumamnya dalam hati. Juna mempertahankan air muka dinginnya , ia sadar bahwa gadis itu menatapnya lama.

"Gue ganteng banget ya Des? Sampe diliatin gitu?"

Desyca tersenyum kecil "Makasih mas ganteng !" Desyca mencubit pipi Juna gemas, "Ish sakit Des! " Juna menarik wajahnya . Desyca terlihat sangat senang, senyumnya mulai merekah , lalu memeluk bingkai foto tersebut. "Aku bakal pajang di kamar !" Senyumnya makin merekah .

Juna menatapnya, mumpung jalanan sepi sehingga ia dapat sedikit melepas fokus dari setirnya sebentar ia pun ikut tersenyum lalu mengelus kepala Desyca lagi ," Syukur kalo loe suka, jangan sampe rusak atau hilang ya!"

Desyca mengangguk lalu melirik lagi ke arah Juna, ia melupakan satu hal dan baru menyadarinya .

"Ya ampun itu topi 1 tahun yang lalu masih suka di pake aja mas?" Pandangannya tertuju ke atas kepala Juna lalu mengambil topi itu, ternyata Juna masih memakai hadiah kelulusan yang dulu ia kasih .

304th Study Room  (The Lost Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang