Chapter 7

1.1K 38 0
                                    

  Pagi ini dikelas seperti biasa anak laki-laki bersantai...sedang anak perempuan ada yang panik ada juga yang biasa aja.

Mereeka panik karna hari ini ada ulangan matematika. Pelajaran yang 99,9% dibenci, dan sisanya dijadikan pelajaran favorit oleh murid yang memang pintar.

"rajin pagi-pagi udah belajar" ledek safina.

"salah makan  kali" ucap ananda.

"hehhh...hari ini kan ulangan MTK lu ga ada niatan buat belajar gitu?" tanya diva.

"pasti ada lah" jawab tasya.

"tau kan kita mau ulangan masa gamau belajar ya" jawab caca.

"yaudah sono belajar" suruh diva.

"lah nyuruh...untung pinter  lu" ucap ananda.

"kalo engga emang kenapa?" tanya diva dengan sinis.

Diva memang kalo sedang belajar namun diganggu aura singa nya pasti keluar.

"ya goblok lah" jawab ananda dengan santai.

Yang lain tertawa.

"belajar lu kambing" suruh diva.

"iya iya" ucap caca.

Mereka pun belajar bersama...ya mungkin tidak semuanya mereka hafal secara langsung. Tetapi bagaimanapun hasilnya mereka sudah berusaha.

Tak lama bel pun berbunyi..

KRINGGG...KRINGGG....KRINGGG...

Kebetulan mata pelajaran matematika itu berada di jam pertama.

Ketika guru pun masuk suasana makin mencekam.

"hari ini kita ulangan ya" ucap sang guru.

"iya pak" jawab serentak.

pak guru pun memberi beberapa soal...lalu dikerjakan oleh para murid di kelas.

Seperti biasa yang paling pertama ngumpulin kertas ulangan adalah seorang diva shakila putri. Anak paling pinter di kelas.

"gimana div jawaban dari gw pasti bener semua" ledek ananda.

"yehhh...apaan lu" jawab diva.

"lu mah songong div...udah gw kerjain eh malah ngumpulin duluan" ledek caca.

"enak aja lu" jawab diva.

"pasti lu nyontek gw ya" tuduh safina.

"kagak ya" jawab diva.

"div pasti  lu_" ucap tasya terpotong.

"mau ngomong apa lu hah.." potong caca.

"belum juga ngomong" jawab tasya.

"udah jangan berisik kerjain aja soalnya" suruh pak guru.

"iya pak" jawab semua murid.

Setelah selesai mengerjakan semua kertas dikumpulin dan dibawa ke kantor oleh sang guru matematika.

Ada yang masih deg-deg an karna memikirkan nilai.

Ada yang santai tanpa memikirkan nilai.

Ada juga yang ketiduran terus ga ikut ujian deh...

Bel istirahat pun berbunyi...

KRING....KRINGG...KRINNGGG..

Semua murid berhamburan keluar kelas.

"kantin ga?" tanya safina.

"nitip" jawab caca.

"nitip apa?" tanya safina.

"hati" jawab caca.

"kayak punya hati aja" ledek ananda.

" iya hati gw udah hancur" ucap caca.

"lah bocah curhat" ucap diva.

"curahan hati seorang caca" ucap tasya.

"kapan ke kantinya...udah laper nih" ucap ananda.

"entar kalo bel masuk udah bunyi" ucap caca.

"iya ya" jawab ananda.

"oh ya...lu udah nge up in cerita lu di wattpad itu nanda?" tanya diva.

"udah sih...baru sedikit tapi" jawab ananda.

"kalo mau banyak pembacanya...minimal lu nge up in 1 hari itu 1 chapter" jelas diva.

"oh oke" jawab ananda.

"udah ngobrolnya?"tanya tasya.

"belum..masih lama" jawab diva.

"keburu masuk" ucap caca.

"jangan dimasukin dulu lah..keluarin aja" ledek diva.

"yehh...otaknya udah mulai" ucap ananda.

"somplak otaknya" ledek caca.

"enak aja" jawab diva.

"yaudab ayo ke kantin" ajak tasya.

"ayo" jawab caca.

Ketika mereka ingin melangkahkan kaki menuju pintu kelas.

Terdengar suara bel masuk.

KRINGG....KRINGGG..KRINGGG..

"lu denger suara ga" tanya caca.

"musik dangdut ya" jawab ananda.

"bukan..." ucap caca.

"itu bel masuk goblok" ucap safina.

"oh bel masuk" ucap tasya.

"udah ayo" ajak safina.

"ayo" jawab tasya.

"lu berdua yang goblok...udah tau bel masuk, masih aja mau ke kantin" ucap ananda.

"pea emang ge" ucap caca.

"iya juga ya...ah lu si sya" tuduh safina.

"gw lagi yang kena" jawab tasya.


THANKS YANG UDAH BACA...

JANGAN LUPA UNTUK VOTE YA:')

The five girls (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang