Chapter 20 (end)

1.5K 23 1
                                    

Hari ini adalah hari dimna kelas 9 datang ke acara kelulusan di sekolah.

Kabar baiknya lagi di sekolah kami 100% lulus.

"alhamdulilah akhirnya lulus juga" ucap caca.

"iya..hufttt jdi ga sabar buat lanjut sekolah" ucap ananda.

"kita bkl beda sekolah ya" tanya tasya.

"Hmm" jawab safina.

"ya walaupun kita bakal beda sekolah...se enggaknya kita pernah kenal dan main bareng" ucap ananda.

"iya. Lagian wajar kita kn harus capai pendidikan lebih tinggi lagi" ucap diva.

"semoga nanti kita dipertemukan dalam keadaan sehat dan sukses" ucaap ananda.

"Aminnn" jawab ke 4 temannya.

"gw prediksi yg bakal nikahh duluan tuh safina" ledek ananda.

"enak aja lu" jawab safina.

"lu kalo nanti nikah jangan lupa undang kita lah...kan lumayan makan kita" ucaap caca.

"makan mulu...tpi kgk ada perkembangan" ledek diva.

"kampret" jawab caca.

"kok jadi ngomongin nikah" ucap tasya..

"tau tuh...si nanda kan lulus SMP mau lgsung nikah" ucap caca.

"tuh lidah lembek banget kayak tape. Asal ngomong aja lu" ucap ananda dengan sewot.

"iy lah lidah gw lembek...kalo keras mah dengkul" jawab caca.

"lu berdua kayaknya yang kebeleet nikah" ucap diva sambil melirik ananda dan caca.

"GA" jawab mereka ber 2

" so sweet jawabnya barengan" ucap safina.

"palalu so sweet...gw masih normal ga doyan sesama" ucap ananda.

"gw ge ogah" jawab caca.

Mereka pun menghabiskan hari dimana hari tersebut bisa dibilang hari terakhir mereka bisa bercanda ketawa kayak gini.

perpisahan emang menyedihkan ya.

tapi mau gimana lagi...kita ber 5 beda pendapat sekolah. Ada yang mau masuk SMA bahkan SMK.

tpi gapapa lah intinya mereka lanjut sekolah kan bukan nikah...

"nanti kita bakal kangen deh momen kyk gini" ucap safina.

"iya ya" jawab tasya.

"gw yakin klo kalian pasti bakal merindukan gw. Iya kan" ucap ananda.

"gr lu kampret" ucap caca.

"PD banget lu bambang" ucap diva.

"alah malu malu kambing lu pada" ucap ananda.

"dari pada malu maluin kyk lu" ledek safina.

"jahatnya" lirih ananda.

Berhubung kami datang ke acara sekolah sore hari jadi tidak terasa waktu begitu cepat menuju malam.

"udh mau malem nih" ucap ananda.

"hmm... pulang yuk" ajak caca.

"yuk" diva.

"bentar" tahan ananda.

"apa?" tanya caca.

"pelukan boleh ga...buat terakhir kali aja. Kan selama kita temenan kita cuman tampol2an doang ga pernah pelukan" ucap ananda.

Yg lain pun tertawa.

"ngapain ketawa?" tanya ananda.

"gapapa...takutnya besok gabisa ketawa" ucap caca yg langsung memeluk ananda.

"jangan bader ya nanti" bisik caca.

"ga ada kata inspirasi yang lain gitu" tanya ananda.

"ga ada..ini udah spesial" jawab ananda.

Caca pun melepas pelukannya untuk ananda.

Dan disusul oleh ke 3 temannya.

Mereka ber 5 saling berpelukan...memberikan kata" inspirasi yang jelas" itu kata" ejekan. Yahh buat THE FIVE GIRL mah yg penting bisa ketawa aja.

"SELAMAT TINGGAL THE FIVE GIRL" terriak ananda.

Ke 4 temannya terkekeh melihat aksi seorang ananda smbil merangkul satu sama lain.

END~

TERIMA KASIH BUAT YANG UDAH BACA SEKALIGUS NGE VOTE CERITANYA...

SUKSES TERUS BUAT KALIAN YA:')

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The five girls (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang