Hari pertama di seoul hyunjin jujur bahagia berada ditengah tengah keluarga sang mama , keluarga park menerima hyunjin dengan baik, bahkan sang kakek menangis saat memeluk hyunjin bergumam maaf karena tidak bisa menjadi orang tua yg baik sehingga tidak mengetahui apapun tentang sang anak sehingga jinyoung pergi meninggalkan mereka dengan keadaan yg jelas tidak baik baik saja .
Dan lebih bahagia lagi anak dari adik sang nenek seumuran dengan hyunjin walau berbeda dua tahun itu lebih baik sehingga hyunjin tidak bosan diseoul ada teman bermain terlebih dia jg baik dan ramah padahal baru pertama kalinya bertemu, anggap saja itu ikatan antar saudara.
Apa lagi melihat sang mama tersenyum bahagia , gurat lelah dan kesedihan yg tiap hari hyunjin lihat kala sang mama pulang bekerja atau sendiri seakan lenyap yg ada hanya wajah bahagia, dan jujur saja hyunjin ingin melihat wajah sang mama yg terus seperti ini, bahagia hyunjin ingin sang mama terus bahagia .
"Hyung "
Hyunjin berdiri didepan pintu yg sedikit terbuka bahkan hanya kepalanya saja yg melongok masuk
"Oh hyunjin, waeyeo sini masuk ngapain disitu ?"
Hyunjin tersenyum canggung lee minho adalah anak dari adik sang nenek anaknya baik jg supel tapi hyunjin tetap canggung jika berhadapan berdua, maklumi baru pertama bertemu setelah bertahun tahun lamanya
"Hyung aku ingin minta tolong "
Minho merubah posisi duduk malah serius menatap namja yg mulai saat ini akan menjadi adik . Minho jujur saja menyukainya karena mengingat tidak memiliki saudara dia anak bungsu , dan kebetulan rumah ibunya bersebelahan dengan rumah milik orang tua jinyoung
"Katakan saja tak usah sungkan "
Terlihat sekali ekspresi kikuk di wajah hyunjin seakan enggan untuk mengutarakan, tapi hyunjin harus meminta tolong, minho asli orang seoul yg artinya dia mengetahui seluruh tempat yg berada di kota seoul lumayan mengirit waktu jika lee minho bersedia membantunya. Tapi rasa canggung dan tidak nyaman itu ada khawatir merepotkan padahal baru pertama bertemu ehh___ hyunjin bingung
Pada akhirnya lee minho berdiri dan mendekati hyunjin yg berdiri dibelakang pintu, mengusak lembut surai hitam hyunjin, ah minho sadar hyunjin lebih tinggi dari nya
"Kita keluarga jinni_ah jangan sungkan "
Tersenyum tipis menjadikan hyunjin ikut tersenyum ada perasaan Hangat menjalar memasuki relung hati sungguh bahagia jadi beginikah memiliki saudara , dan keluarga seakan beban sedikit ringan walalu hanya kata kata .
" terima kasih hyung, aku butuh bantuan mu untuk mengantarku ke sini "
Menunjuk sebuah foto dalam ponsel miliknya tentu milik sang ibu tapi di crop bagian wajah tidak ingin jika minho mengetahui jika saat ini ada missi yg harus hyunjin selesaikan , intinya hyunjin hanya menunjukan seragam sekolah yg di pakai jinyoung.
"Ini seragam sekolah ku lambangnya sama tapi modelnya berbeda, ini seragam tahun berapa ?"
Minho bahkan mengambil alih ponsel milik hyunjin dan hyunjin gelagapan untuk menjawab harusnya dia cukup mencari lambang sekolahnya saja diinternet tidak harus menunjukan seragamnya ah hyunjin bodoh sekali lupa jika sang mama memakai seragam ini saat berumur sekitar belasan tahun yg artinya ini seragam 18 tahun yg lalu.
"Kenapa kau ingin kesekolahku, apa kekasihmu pindah kesekolah ini ?"
"Hyung bukannya kau sudah masuk kuliyah "
"Maksud ku saat aku menengah pertama "
Hyunjin mengangguk mengerti seenggak nya berhasil mengalihkan minho dari pertanyaan yg bahkan tidak tahu hyunjin harus jawab apa sungguh tidak akan menduga jika lee minho orang yg cukup kritis
KAMU SEDANG MEMBACA
who my dad ??
Fanfictionmencari sang ayah demi kebahagiaan sang ibu hyunjin sadar betul kehadirannya hanya menghancurkan hidup sang ibu . *markjin *hyunjeong *2jae *boyxboy *mpreg