13. epilog 1

2.5K 279 58
                                    

8 bulan berlalu~

Hyunjin pagi ini begitu semangat , jam 7 pagi bangun tidur mandi merapihkan tempat tidur dan langsung turun, pertama ketemu sang mama yg menggendong si bayi mungil berumur 6 bulan berjenis kelamin laki laki yg sial sekali menggeser anak emas di mata sang ibu . Anaknya yeji yg artinya keponakan hyunjin

Hyunjin mendengus kala diatas meja makan hanya tertata roti tawar serta selai, semenjak si bayi muncul kehidupan hangat hyunjin seakan hilang tidak ada lagi sarapan enak diatas meja selain roti atau manthou ( bakpao tanpa isi)

8 bulan telah berlalu dan hyunjin memilih menuruti sang ayah untuk pindah keseoul meninggalkan kampung halaman dan tentu meninggalkan orang terkasih, sejujurnya tak rela tapi mau bagaimana lagi, keluarga bisa kumpul kembali saja itu membuat hyunjin bahagia dan rasanya bodoh sekali jika harus di sia-siakan terlebih ia yg dari awal usaha menyatukan keluarga

Dan bukan berarti hyunjin pun melepaskan jeongin karena mereka tetap berkomunikasi hanya mungkin tidak bisa ketemu dan bersama seperti biasa, awalnya terasa aneh tapi lama kelamaan jadi terbiasa, bukan dalam artian melupakan hanya mungkin menerima keadaan untuk berjauhan terlebih status merekapun tak ada yg berubah masih berstatus sahabat kecil .

"Yej tolong buatkan aku telur mata sapi "

Yeji yg memang sibuk didepan kompor menoleh kearah sang adik sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan terlalu biasa , hyunjin dari dulu tidak pernah memegang kompor maka dari itu tidak bisa melakukan apapun di dapur , salahkan sang mama yg selalu melarangnya memasuki dapur apa lagi sampai memegang pisau dan kompor , terlalu khawatir dan akhirnya menjadi sulit disaat dewasa. 

"Ku dengar jeje akan datang "

Dan kali ini mendengar pertanyaan yeji hyunjin tersenyum lebar hanya mendengar namanya saja ia sebahagia ini , ya tuhan begini kah jatuh cinta atau efek rindu lantaran lama tak bertemu .

"Dia akan kuliyah diseoul ?"

"Ayen akan tinggal disini bareng kita___hush hyunjiin____" "

Yg ini nyonya tuan yg menjawab sekalipun tangan sibuk menenangkan si bayi yg tiba tiba menangis lantaran hyunjin yg mencubit pipi, bahkan ia terkekeh terlebih mendengar rengekan sang mama yg selalu menyenangkan

"Hati- hati ma, mama harus jaga jeje bener bener "

Dan langsung saja mendathe glare yeji yg malah terkikik tidak lupa menyerahkan telur mata sapi diatas roti untuk hyunjin tidak lupa sedikit diberi mayones sarapan pagi ini sandwich seadanya .  .

"Aku yg akan menjaganya , jangan khawatir "

Mendadak yeji mencibir , dan hampir mendapat lemparan sumpit dari si adik yg seakan tidak terima terlalu tahu arah pembicaraan yeji kemana.

Bagaimana bisa ia akan melakukan hal sejauh itu untuk menyatakan perasaan saja sulit sekali , yeji tidak memikirkan perasaannya

" kemarin jeje telp katanya siswa bernama woojin kemarin mengatakan cinta, dan dia galau___ "


Dan gerakan tangan yg hendak memasukan sandwich kedalam mulut mendadak terhenti, mulut kembali tertutup dan roti kembali tergeletak diatas piring fokus menatap sang nuna yg seakan tidak perduli akan ucapannya barusan, padahal hyunjin jelas memikirkan , kenapa jeongin tidak cerita perihal sepenting itu kenapa malah cerita kepada yeji , jelas tidak biasa padahal sesuatu apapun jeongin akan cerita apa karena jarak ? Atau karena hal lain misalnya jeongin tidak percaya lagi padanya ?  Ah mendadak perasaan baik dipagi hari lantaran hari ini akan bertemu jeongin mendadak lenyap berganti dengan perasaan mengganjal yg langsung membuatnya buruk .

who my dad ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang