BAB 10

242 43 0
                                    

"Ratu , jika aku adalah manequin , maukah kau bermain denganku?" Tanya Irene tiba tiba , membuatku mengadahkan kepalaku "Tidak." Jawabku lalu menatap lainnya , menatap kosong awan awan "Kenapa?" Tanya Irene , lagi "Aku tidak mau bermain dengan manequin apalagi boneka." Jawabku , lalu Irene mengangguk dan pergi meninggalkanku , aku melihat Xavier yang tiba tiba berdiri "Kenapa?" Tanyaku "Aku dipanggil Alena.. aku bisa merasakannya." Katanya lalu beranjak pergi meninggalkanku , lalu tidak lama setelah itu , tiba tiba Alena datang "Ratu , jika aku melihat ada tiga buah pintu , pintu pertama berisi lautan api , yang kedua berisi 10 singa kelaparan yang belum makan berbulan bulan , dan pintu ketiga berisi gas beracun yang membuat Ratu kesakitan dan tidak bisa bergerak , Ratu akan memilih pintu mana?" Tanya Alena , "Aku memilih pintu kedua." Ujarku tenang "Kenapa?" Tanya Alena lagi , "Pertama , aku bisa membunuh mereka dengan pedangku jika mereka masih hidup , dan kedua mereka sudah makan berbulan bulan , maka mereka sudah sekarat , atau mati." Kataku , lalu Alena tersenyum kecil , dan meninggalkanku. Lalu datang seorang gadis yang belum memperkenalkan diriku "Ratu , perkenalkan , nama saya Ferrin." Kata Ferrin lalu aku tersenyum sebagai jawaban "Ratu , jika aku adalah kotak hitam yang kehilangan kunci , akankah Ratu membukanya? atau membuangnya? atau merusaknya?" Tanya Ferrin lalu mengadahkan kepalanya kelangit "Aku menyimpanmu , aku tidak akan membukamu , karena itu artinya aku harus merusakmu." Kataku lalu tersenyum , Ferrin menjawab dengan anggukan lalu pergi , Lalu datanglah gadis lagi , "Perkenalkan , namaku Poppy," kata Poppy , "Apa kamu suka bunga Poppy?" Tanyaku , lalu Poppy tersenyum "Tidak , tapi itu namaku." Katanya , dia tidak secanggung gadis-gadis lainnya , aku tersenyum. Aku tahu bahwa mereka sedang menguji hatiku , seperti kata Xavier tadi. Aku tidak tahu Xavier tahu dari mana , tapi aku tahu Xavier tidak suka membual , apalagi denganku. "Angelica.. jika kamu berada didalam lembah hutan , dibelakangmu ada 100 zombie yang siap menerkammu , mereka sangat amatlah kuat , sementara didepanmu adalah lembah curam , dan bisa dipastikan jika kamu melompat , kamu akan tewas saat mendarat dibawah lembah curam itu." Kata Poppy , aku memejamkan mataku "Aku akan lompat." Kataku lalu membuka mataku "Karena aku memiliki kekuatan levitation , melawan gravitasi." Kataku , lalu tersenyum penuh kemenangan , Poppy lalu tersenyum "Pertanyaan terakhir bukan diberikan olehku , tapi aku tahu itu akan sangat susah untuk menjawabnya , oleh karena itu , berhati hatilah , jangan sampai terjebak!" Kata Poppy lalu meninggalkanku , Dan benar katanya , datang gadis terakhir , dia sangat cantik , "Salam hamba pada yang mulia Ratu," kata gadis itu lalu membungkuk dan menaikkan gaunnya sedikit sebagai salam , dia melakukannya dengan elegan , seolah dia adalah putri bangsawan. "Hamba Felita , penguji terakhir anda." Kata Felita tanpa basa-basi "Kami tahu kalian sudah menyadarinya , bahwa ini masih dalam tahap pengujian , karena kemarin kami melihat Xavier yang mendengarkan pembicaraan kami." Katanya menjelaskan sementara aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku , "Biarkan aku bertanya , Jika nanti ada 2 orang biasa yang terkapar lemah di tanah akibat serangan Lucifer , lalu Ratu dan Raja Xavier juga sekarat sementara Healing Potionmu tinggal satu , siapa yang akan kau selamatkan?" Katanya , lalu tersenyum "Salah satu dari orang itu menggunakan pakaian merah , dan satunya berwarna kuning. Pilihlah." Sambungnya , aku menutup mataku berfikir sejenak lalu tersenyum

"Aku akan menyelamatkan..











..diriku sendiri."

○○○

Gelap ,
Apakah aku gagal?
Apakah aku akan terjebak selamanya disini?

"Ayra!" Panggil Xavier dengan wajah lega , "Kita lulus!" Seru Xavier lalu memelukku erat , sementara Aku menepuk nepuk punggungnya , aku melihat ke sisi lain , aku berlari menuju Yerra yang terkapar lemah di atas tanah , mencari tasku yang ternyata terjatuh ditanah dan memberi healing potion pada Yerra.

Dia masih pingsan , tapi aku yakin dia akan baik baik saja. Lalu munculah lima gadis tadi , "Ini sudah memasuki hari ke enam untuk ujian kalian," kata Alena memberi tahu yang langsung ku angguki , "Itu tandanya kami sudah didunia itu selama 2 hari?" Tanya Xavier "Ya , begitulah." Jawab Irene , ala kadarnya. Aku menatap sekitar , mencari tempat yang bisa kami tinggali. "Kalian bisa kembali ke lorong kemarin untuk tinggal disana sampai besok." Kata Poppy tiba tiba , seolah tahu apa yang dipikiranku "Tenang , lorong itu sudah dibersihkan," timpal Felita , aku memberi sedikit kekuatanku pada Yerra agar dia terasa lebih , yahh-- ringan sedikit(?). Lalu membopongnya ke lorong itu , dan benar saja , lorong itu sudah menjadi sangat amat bersih , sampai sampai ada kasurnya , aku menidurkan Yerra disana , lalu duduk di sofa , hampir seperti hotel namun didalam gua. Lau Irene maju kedepan , menepuk bahuku , "Kami kembali ya.." kata Irene lalu menatap Yerra , mengelus kepala Yerra perlahan "Jika kalian membutuhkan kami , kalian bisa memanggilku melalui kalung itu." Kata Irene , lalu Alena menggerakkan tanahnya dengan absurd lalu tiba tiba ada kalung dileherku dan leher Xavier , leher yang terbuat dari rantai emas dan berliontin segienam dan ditengah tengahnya ada gambar mahkota , "Terima kasih Irene , Alena , Ferrin , Poppy , Felita." Kataku lalu tersenyum , Xavier hanya mengangguk dan mereka berlima perlahan menghilang sambil melambaikan tangannya.

______________________________________

Day 7

"Hngghh.." suara dari Yerra membuatku terbangun , "kalian tidak apa apa?" Tanya Yerra yang ku jawab dengan angukkan , lalu Yerra menatap kesekitar , "Ini dimana?" Tanya Yerra , "Lorong kemarin." Jawabku , "Hah? Jangan ngasal dong!" Kesal Yerra , "Beneran lorong kemarin." Timpal Xavier , "Udah diberesin makanya jadi gini." Ucapku , lalu menghela nafas. "monsternya?" Tanya Yerra sambil berwas was , "Udah ga ada." Jawabku , lalu menyenderkan kepalaku di dada Xavier , lelah. Sementara Xavier mengelus pelan rambutku "Ini masih hari ke lima ya?" Tanya Yerra parau , "Ini hari ke tujuh." Beri tahu Xavier , membuat Yerra membulatkan matanya sempurna "Aku pingsan selama itu?" Tanya Yerra yang ku jawab dengan anggukan , lalu aku berdiri "Ada yang mau makan?" Dan semuanya langsung mendekat padaku , hari ini kami makan tanpa berhemat , sampai kenyang. Karena ini adalah hari terakhir kami

_____________________________________

07:00 PM

Jam kami , perlahan lepas dari tangan dengan sendirinya lalu menjadi satu dan membuat cahaya yang menyilaukan dan membentuk portal untuk kembali ke academy kami.

Begitu kami melewati portal , kami berada di UKS , seorang dokter langsung mendatangiku dan kedua orang dibelakangku ini , kami dibawa ke sebuah ruangan yang berisi 3 bangku , kami duduk dan tak sadar kami tertidur. Karena kursi ini katanya dapat membuat rileks dan pulih ke keadaan semula , sebelum UTS.

esoknya , aku terbangun bersamaan dengan Xavier dan Yerra , dan didepan kami terdapat hologram.

"Congratulation! Kalian berhasil melaksanakan UTS dengan baik dan naik ke tingkat 3!"

Begitulah isinya , lalu menghilang. Yerra langsung berdiri , melompat kegirangan sementara aku dan Xavier hanya tersenyum senang , namun baru saja kami merasa senang tiba tiba ..

Brakk!!

Suara pintu terbanting keras , membuat aku , Xavier , dan Yerra kaget. "KAU JAHAT KEYRA! KENAPA KAMU BEGITU!" Isak May yang tiba tiba membuka paksa pintu ruangan ini , memukul-mukul tanganku , tubuhku. Dia tidak terkendali "Ada apa May? Aku tidak mengerti!" Kataku berusaha menenangkan May , lalu Vin masuk , "May! Jangan dekat dekat dengan pengkhianat itu!" Vin menatapku sinis. Ada apa ini sebenarnya? Tanyaku dalam hati.


______________________________________

To be continiued..

Academy-Orbis[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang