Chapter 11

6.3K 537 13
                                    

"Hallo" ucap Lalisa yang tengah bebicara melalui sambungan telfon.

"Lalisa, cepatlah pulang. Mommy sangat mengkhawatirkanmu" ucap mommy Lalisa disebrang sana.

Lalisa terdiam sejenak.

"Aku baik baik saja mom, jangan mengkhawatirkanku" ucap Lalisa.

"Lalisa, kau berjanji untuk kembali dalam waktu dekat" ucap mommy Lalisa.

"Iya mom, maafkan aku tak menepati janjiku. Ada beberapa hal yang harus kuselesaikan dulu" ucap Lalisa.

"Ah sudahlah, mommy memberimu waktu 3 hari lagi" ucap mommy Lalisa memutuskan sambungan telfonnya.

"Mom?" ucap Lalisa yang sudah tak dapat didengar lagi oleh sang ibu.

"Ck.." decaknya kesal.

"Lisa.." ucap Jennie yang tiba tiba masuk kedalam kamarnya.

Sontak membuat Lalisa berbalik menghadap Jennie.

Mereka bertatapan sebelum akhirnya Jennie menundukkan kepalanya.

"Are you okay?" tanya Lalisa meraih dagu Jennie agar kembali menatapnya.

Tiba tiba Jennie memeluk Lalisa.

"Maafkan aku yang sudah egois" ucap Jennie masih dalam pelukan Lalisa.

"Kenapa kau bicara begitu Jen?" tanya Lalisa.

"Aku tau kau sudah harus kembali pada keluargamu" ucap Jennie melepas pelukannya menatap Lalisa.

Lalisa hanya menunduk mendengar ucapan Jennie.

"Aku tak bisa berbuat apapun Jen. Aku mencintaimu" ucap Lalisa menggenggam kedua tangan Jennie sebelum akhirnya memeluk Jennie kembali.

-
-

Jisoo terlihat sibuk didepan komputer dan sebuah mesin printer.

Satu persatu gambar tercetak keluar dari dalam mesin pencetak gambar tersebut. Setelah semua tercetak Jisoo mengambil semua foto yang tercetak tersebut, tak lain adalah foto Jenlisa yang diambilnya secara diam diam.

Senyum liciknya tak pernah terbuang selama memperhatikan satu persatu foto tersebut.

"Siapapun kau, kau tak akan bisa berlama lama bersama Jane" ucap Jisoo memandangi foto Lalisa.

Jennie segera membungkus semua foto tersebut dengan plastik biru gelap dan memasukkannya kedalam tasnya.

Jisoo keluar dengan sebuah payung karena malam kota New York yang kini gerimis.

-
-

"Jisoo?" ucap Chaeng menghentikan laju mobilnya tepat didepan Jisoo yang sedang berdiri hendak menyebrang.

Chaeng membuka jendela mobilnya.

"Chaeng?" ucap Jisoo.

"Jisoo, kau mau kemana?" tanya Chaeng.

Jisoo terlihat gelagapan.

"Aku.. Aku akan ingin ke cafe" ucap Jisoo membohongi Chaeng.

"Ke cafe? Sungguh? Bagaimana jika kita pergi bersama? Kebetulan aku juga ingin ke cafe" ucap Chaeng.

Jisoo terlihat kebingungan, rupanya alasan palsunya kali ini salah.

"Ayolah kumohon, lagipula sudah lama kita tidak berbicang" ucap Chaeng.

Jisoo akhirnya hanya bisa pasrah, mengurungkan niatnya untuk menemui ayah Jennie.

"Baiklah kesabaranku sedang diuji" batin Jisoo.

Love in RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang