Chapter 19

5.3K 475 8
                                    

"Hallo Jane.." ucap Chaeng membuka pembicaraan lewat sambungan telepon.

"Chaeng? Ada apa? Apa kau baik baik saja? Kemarin kau sama sekali tak bisa ku hubungi"

"Aku baik baik saja Jane. Maaf aku baru bisa menghubungimu, aku ingin menyampaikan sesuatu"

"Katakan saja"

"Sepertinya daddy sudah berangkat ke tempatmu dan juga Lalisa. Dia sempat menyekapku kemarin"

Lantas Jennie menutup mulutnya yang setengah menganga dengan tangan begitu mendengar ucapan Chaeng.

"Jadi apa yang harus kulakukan?" tanya Jennie mulai panik.

"Tenang dulu Jane, aku akan membantumu, ah tidak hanya aku, tapi juga Jisoo. Kami akan berangkat ke Thailand sebelum daddy melancarkan rencananya" ucap Chaeng.

Jennie terdiam begitu mendengar kalimat Jisoo

"Semuanya akan kuceritakan nanti megenai kenapa Jisoo membantumu, kuharap kau dan Lalisa terus waspada" ucap Chaeng seolah mengerti dengan diamnya Jennie.

"Baiklah" ucap Jennie.

-
-

3 hari berlalu, rencana demi rencana sudah disiapkan oleh manusia licik yang berstatus ayah angkat dari seorang Ruby Jane itu.

"Ini saatnya aku merebut anak malang itu" ucap Kim tersenyum kecut.

"Semuanya sudah siap, Bos" ucap Alice menghampiri Kim dan kedua temannya.

"Baiklah, kita lakukan sekarang"

-
-

"Iya, bahkan Chaeng bilang dia sempat disekap tapi Chaeng tak banyak memberitahuku tentang itu"

Lalisa hanya bisa mengernyitkan keningnya setelah mendengar perkataan Jennie.

"Apa kita harus melapor polisi saja sayang?" tanya Lalisa yang semakin takut kehilangan Jennie.

"Tidak, jangan dulu. Bagaimanapun, dia ayahku Lisa.." ucap Jennie.

Lalisa terdiam sebelum akhirnya menarik kepala Jennie kedadanya.

-
-

3 hari berlalu..

"Dad?" ucap Jennie yang terkejut melihat kedatangan ayahnya dirumah Lalisa.

Jennie hendak kembali masuk dan menutup rapat pintu rumah besar tersebut. Namun pergerakannya tertahan dengan orang bernama Kim itu yang menarik Jennie dan membekap mulut Jennie.

Jennie tak hentinya meronta mewakili mulutnya yang tak bisa bersuara sedikitpun.

Jennie diseret menuju mobil.

Bughh..

Sebuah pukulan berhasil membuat Jennie terlepas.

"Lisa.." lirih Jennie melihat Lalisa yang ternyata sudah memukul manusia bernama Kim itu.

Namun dengan cepat kedua anak buahnya memegangi kedua lengan Lalisa sehingga Lalisa tidak dapat bergerak, sedangkan Alice berhasil mengunci kedua lengan Jennie dengan tanganya sendiri.

"Sepertinya kau memang tak sebegitu kuat untuk mempertahankan anakku gadis manis" ucap Kim mencengkram rahang Lalisa.

Tak hanya Lalisa, Jennie juga terus meronta, berteriak bahkan Jennie menangis.

Bughh..

Sebuah tendangan dibagian terlarang Kim berhasil mebuat Kim tersungkur merasakan sakit.

Love in RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang