3

99 6 0
                                    

Anisa melihat Rian dan juga satu cewek yang tidak ia kenali sedang berjalan menuju belakang lab, sebenarnya Anisa tida terlalu peduli tapi entah kenapa ia penasaran dengan apa yang akan mereka lakukan.

Anisa berhenti di dekat dinding lab sambil melihat Rian dan cewek itu berbicara.

Anisa rasa itu pacar Rian tapi kenapa Rian tadi menggombali Anisa, nisa tidak habis pikir dengan playboy satu itu.

Rian marah pada perempuan itu, Anisa bisa melihat  mata Rian menatap tajam, tangannya terkepal kuat, Rahangnya pun mengeras.

Anisa mendengar percakapan mereka berdua dari tempat persembunyiannya,tak lama setelah itu perempuan itu pergi Anisa melihat Rian meninju dinding lab sehingga buku-buku tangannya berdarah

Anisa tidak tega melihatnya dia menghampiri Rian lalu menggenggam tangan Rian,dan menyuruh Rian untuk duduk.

"Sini duduk dulu aku obatin lukanya" perintah Anisa

Rian tersentak melihat Anisa, apa Anisa mendengar pembicaraannya tadi? pikir Rian

Anisa mengeluarkan anti biotik dan kapas yang selalu berada dalam tasnya lalu membersihkan dengan telaten tangan Rian yang terluka.

"Udah lain kali jangan nyakitin diri sendiri lagi yah" Annisa berdiri lalu meninggalkan Rian sendiri

Rian menatap kepergian Anisa dengan senyum manisnya Anisa emang beda Anisa sangat beda dengan yang lain, hari itu juga Rian bertekad untuk mendapatkan Anisa.

*

"Dari mana kamu? " tanya pria paruh baya yang duduk di kursi ruang tamu dengan nada yang tajam, tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Rian yang hendak menuju kamarpun menoleh ke arah ayahnya, ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya jika ayahnya sudah bertanya dengan nada seperti itu.

"Gak dari mana-mana" Ucap Rian sedikit takut lalu berjalan ke arah ayahnya

"Kamu kira ayah gak tau apa yang udah kamu lakuin lagi disekolah hah!!? " teriak ayahnya marah

"ck pasti anak kesayangan ayah itu yang ngadu kan?"

"Dasar anak kurang ajar"teriak ayah Rian memukul rahang anaknya itu dengan keras

"Apa ayah tidak mengajarkan mu sopan santun dasar anak durhaka!!!"suaranya kian meninggi ayah Rian kini mmelemparkan vas bunga tepat disebelahnya

Rian menatap ayahnya sinis Rian heran kenapa dia sangat di benci oleh ayahnya

"ck anak yang tidak bergunaa"Ayahnya pergi meninggalkan Rian

Kata-kata itu sudah seringkali Rian dengar tapi kenapa masih semenyakitkan itu, Rian menatap punggung ayahnya yang kian menjauh

"Sebenci itu ayah sama aku? "batin Rian

Suci melihat semua itu dia benci karna tidak bisa melakukan apa-apa jujur dia sangat menyayangi kakaknya itu tapi dia tidak bisa berbuat banyak lagian pikirnya ini juga salah Rian kalau dia tidak senakal itu pasti ayahnya tidak setega itu padanya

.
.
.
.

Pukul 06.30 Anisa sudah siap berangkat kesekolah seperti biasa, tidak dia tidak berjalan kaki lagi dia mempunyai pacar yang bisa diandalkan bukan?

Anisa bukan cewek matre hanya saja pacarnya yang memaksanya untuk diatar jemput, Anisa pikir tidak buruk juga lagian bukan Anisa yang minta

"Icha itu temen kamu udah jemput"panggil mama Anisa

Nama panggilan Anisa di rumah memang Icha itu panggilan dari kakak laki-lakinya saat masih kecil berakhir semua keluarganya memanggilnya dengan sebutan Icha

Possesive Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang