Maaf, Malamku (sajak)

230 18 3
                                    

Sampai kapan aku harus memberontak? Pada malam yang tak berdosa.

Sampai kapan aku harus membenci? Pada malam yang selalu hadir dengan hitam pekatnya.

Malam, sampai kapan air mata ini selalu mengalir? Kala kurasa dirimu begitu lambat untuk pergi.

Aku sadar, tak seharusnya aku membencimu malam, hanya karna satu kesalahan yang tak pernah kau perbuat. Aku tau, kau hanya menjadi saksi atas semua itu, tapi mengapa malam? Mengapa kau harus hadir kala itu, menemani piluku, malam dimana aku mengenal arti sebuah kata 'kehilangan'

Kau tau malam, berapa banyak air mata yang jatuh kala itu? Apa kau menghitungnya? Aku rasa kau takkan mampu untuk itu. Apa kau tau malam? Mengapa takdir menyapa dengan suratan yang tak pernah aku inginkan? Mengapa malam? Takdir begitu jahat padaku.

Maaf malam, karena egoku telah melebur bersama benciku, hingga aku melupakan banyak kenangan indah tentangmu, karna kebodohanku.

Agustus 2018

Aksara Atma

Aksara Tentang KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang