dan Kini (puisi)

88 7 2
                                    

Kini, tuk pertama kalinya aku mengenalmu
Sosok tak kasat mata, yang tak pernah terlihat
Namun, selalu hadir dalam malam gelap
Membawa semburat cahaya indah

Kebahagiaan mulai terangkul
Seiring berjalannya waktu
Meniti sebuah kebersamaan
Hingga jarak pun terabaikan

Dan kini, tuk pertama kalinya jua
Aku mengenal kata kehilangan
Merasakan sakit kekecewaan
Hingga ribuan kubik air mata berjatuhan

Tak pernah terpikir oleh logika
Kala sebuah kalimat terucap
Melontarkan kata demi kata perpisahan
Yang hingga kini, tak terjangkau oleh pemahaman

2018

Aksara Tentang KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang