[DUA BELAS]

761 42 16
                                    

Sesampainya di depan rumah Dara, Radit langsung memberhentikan mobilnya dan memasuki halaman rumah Dara. Setelah itu Dara langsung melepas sabuk pengaman dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Tapi, dengan suara yang pelan atau bahkan sangat pelan. Hingga hanya dirinya yang dapat mendengarnya.

Dara keluar dari mobil dan diikuti oleh Radit. "Lu ngapain ikut keluar?" tanya Dara seraya mengerutkan kedua alisnya.

"Mau mampir." jawab Radit enteng. "Gak! Gua gak ngijinin lu main kerumah gua!" ucap Dara. "Gua juga gak minta izin sama lu. Tapi gua disuruh main kesini sama bunda lu."

"Sialan!" umpat Dara dengan suara yang pelan. Radit tersenyum menang.

Dara menghela nafasnya perlahan untuk meredakan emosi. Akhirnya Dara mengalah dan mengajak Radit masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum, Dara pulang!" ucap Dara yang sedang memasuki rumahnya yang sederhana tapi memiliki fasilitas yang lebih dari cukup.

"Waalaikumsalam, eh ada kamu juga. Ayo duduk dulu." Vella menyambut Dara dan Radit dengan antusias. "Iya, tante." ucap Radit.

"Aku keatas dulu ya bun. Mau ganti baju." ucap Dara lalu langsung pergi meninggalkan ruang tamu rumahnya.

"Sebentar ya, tante mau buatin minum dulu. Kamu mau minum apa?" ucap Vella. "Ah, gausah repot-repot tante." ucap Radit sambil tersenyum kikuk. "Udah gak papa. Tunggu sebentar ya."

Kemudian Vella meninggalkan Radit sendiri diruang tamu, dan pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Radit. Tak lama kemudian Dara muncul dari arah tangga yang sudah mengenakan pakaian santainya.

Dara duduk disofa panjang dan mengambil remot tv lalu menyalahkannya. Tak lama kemudian Radit berdiri dari sofa dan kembali duduk di sofa panjang bersama Dara.

"Ah acara tv sekarang ga ada yang asik ya." ucap Dara setelah lelah mengganti ganti channel tv untuk mencari acara tv yang asik. "Emang," balas Radit datar dan cuek "acara tv sekarang kebanyakan diisi sama sinetron yang gak ada faedahnya." lanjutnya. Ucapan Radit diangguki oleh Dara.

Tak lama kemudian Bunda Vella kembali dengan membawa satu gelas es jeruk. Kemudian menaruhnya diatas meja.

"Jadi bunda yang nyuruh dia dateng kesini?" ucap Dara sambil menunjuk Radit. "Iya."

"Kenapa?" tanya Dara. "Ya... bunda udah dua kali ketemu sama dia, tapi bunda gak tau namanya dan ada hubungan apa kamu sama dia." ucap Bunda Vella.

"Aku ga ada hubungan apa-apa kok sama dia." balas Dara cepat. "Otw kok tante." ralat Radit.

Vella yang mendengarnya hanya tersenyum simpul, "jadi nama kamu siapa?"

"Nama saya Radithya tante"

-----RADAR-----

Hari sudah semakin sore, langit pun sudah berwarna gelap. Tapi, Radit masih saja asik mengobrol dengan Bunda Vella, sedangkan Dara diam saja dan merasa seperti kambing conge.

"Udah sore Dit, mending lu balik deh." ucap Dara yang membuat mereka menoleh kearah nya.

"Hush, kamu gak boleh ngusir gitu dong." ucap Bunda Vella menasehati putri kesayangannya.

"Bukan ngusir bun, tapi ini udah sore. Kasian Anna." ucap Dara. Bunda Vella melirik kearah Radit, "Anna siapa?"

"Anna adik saya tante." balas Radit.

"Ohh gitu, yaudah bener kata Dara mending kamu pulang sekarang. Malam minggu nanti kamu kesini lagi ya, sekalian ajak Anna. Bunda ngundang kamu makan malam bareng kita." ucap Bunda Vella panjang lebar.

RADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang