[DELAPAN BELAS]

526 40 3
                                    

Bel pulang akan berbunyi lima menit lagi. Tetapi para siswa maupun siswi sudah sibuk merapikan buku mereka. Padahal sang guru yang sedang mengajar belum menutup pembelajaran.

Jovan terus menatap jam tangannya seraya mengetuk ngetuk meja hingga membuat Radit kesal karena fokusnya terganggu.

"Jov berisik bego!" omel Radit.

Kemudian Rafa menambahkan dengan toyoran tepat dikepala Jovan. "Tau lo Jov!"

"Eh, iya iya maaf elah. Laper nih gua, lama bener bel nya anjir." kata Jovan seraya menidurkan kepalanya diatas meja dengan bantalan tangannya sendiri.

Tak lama kemudian bel berbunyi dengan sangat nyaring. Jovan langsung berdiri dari tempat duduknya lalu berlari dengan sangat cepat menuju ke parkiran tempat motornya berada.

"Itu orang kenapa dah? Kalo laper kaga segitunya juga kali." ucap Rayn yang sedaritadi menatap Jovan dengan tatapan aneh.

"Au tuh." jawab Raffa dengan mengedikan bahunya.

Setelah selesai mengobrol dan merapihkan tas. Mereka langsung berjalan keluar menyusul Jovan yang sudah dahulu berada di parkiran.

"Eh Dit, lo tau gak anak baru yang deketin Dara itu?" tanya Raffa.

"Ga."

"Ck, kalo gua liat liat nih ya, dia itu demen ama Dara. Ati ati lo ketikung." ucap Raffa.

"Biarin aja." kata Radit seraya mencepatkan langkah kakinya.

"Kebiasann!" teriak Rafra membuat semua pasang mata yang berada di dekat mereka memandangnya. Tetapi bukan tatapan aneh, melainkan tatapan gemas karena kelakuan para Most Wanted kebanggaan mereka.

Sesampainya di parkiran terlihat Jovan yang sedang duduk di atas motor ninja nya sambil memegang bungkus snack dan menyemilinya.

"Lah kaga balik duluan lo?" tanya Rayn yang hanya dibalas gelengan oleh Jovan.

"Ehm. Nanti malem gua mau ketempat bisa. Siapa yang mau ikut?" ucap Radit.

Lalu Jovan, Rayn dan Rafa dengan kompak mengangkat tangannya ke udara, yang berarti mereka semua ingin ikut Radit ke temapat 'biasa.'

"Oke." ucap Radit. Kemudian Radit memakai jaket kulitnya yang sedari tadi bertengger diatas motor besarnya.

"Dit jangan balik dulu. Enak aja lo." cegah Jovan.

"Kenapa?"

"Tantangan antar jemput Dara." ucap Jovan sambil menaik turunkan alisnya lalu ia melirik Raffa dan Rayn secara bergantian dengan senyum smirknya.

"Tai." gumam Radit kesal yang membuat ketiga sahabatnya tertawa dengan kencang.

"Dia udah balik." kata Radit.

"Belum kok. Noh liat noh." Rayn menunjuk kearah gerbang sekolah menggunakan dagunya yang membuat mereka menoleh kearah tersebut dengan kompak.

"Anak baru ya?" tanya Raffa.

"Mungkin." gumam Jovan.

"Sono samperin dit!" titah Rayn.

"Hm."

Lalu Radit memakai helm full facenya dan kemudian ia menyalahkan mesin motornya. Tak lama kemudian Radit sudah menjalankan motornya menuju Dara yang sedang berada di gerbang bersama dengan Kavin.

"Naik." titah Radit saat sudah sampai di samping Dara. Dara yang kebingungan hanya menatap Radit sambil membuka sedikit mulutnya.

Radit mengulangi ucapannya dengan sedikit ekspresi, ingat hanya sedikit. "Naik."

"Eh ga usah. Gua balik sama Kavin aja. Iya gak vin?" ucap Dara.

"Gak mau tau lo harus balik sama gua!" ucap Radit maksa.

"Iya iya. Bacot banget heran." gumam Dara.

Lalu Dara mengikuti perintah Radit untuk menaiki motor ninja merahnya. Tak lama kemudian Radit langsung menjalankan motornya tanpa pamit sedikitpun kepada Kavin.

"Sialan!" gumam Kavin. Kavin mengepalkan tangannya hingga otot otot tangannya terlihat dengan jelas.

"Liat aja Radit." ucap Kavin pelan, lalu menampakan senyum smirknya.

-----RADAR-----

Sesampainya Dara dirumah, ia langsung memasuki kamarnya. Saat ini rumahnya terlihat sangat sepi. Karna bunda dan ayahnya sedang pergi keluar kota, dan Valdo sepertinya belum pulang dari kampusnya.

"Gila capek banget gua." monolog Dara, lalu membaringkan tubuhnya diatas kasurnya.

Dara merogoh kantong rok abu abunya. Dan mengeluarkan benda pipih berbentuk persegi panjang. Lalu Dara membuka aplikasi chat yang biasa ia gunakan. Tak lama kemudian muncul notifikasi dari Valdo.

Valdo bilang hari ini ia akan menginap dikostan temannya yang tak jauh dari kampus. Alasan Valdo menginap dirumah temannya adalah karena ia diberikan tugas kelompok yang harus dikumpulkan besok.

Dara hanya membaca pesan dari abangnya tanpa berniat sedikit pun untuk membalasnya. Dara mengubah posisi tubuhnya yang semula tengkurap menjadi posisi duduk.

Diikatnya rambut Dara dengan asal. Lalu ia berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya.

Dara bersenandung kecil sambil melihat pantulan dirinya melalui cermin kamar mandinya. Ia mengusapkan sabun cuci mukanya yang sudah mengeluarkan banyak busa kedaerah wajahnya tanpa mengenai mata.

Setelah selesai dengan aktifitasnya dikamar mandi. Dara langsung bersiap didepan meja belajarnya untuk mengerjakan tugasnya. Terdengar alunan musik melalui handphonenya.

Berkali kali Dara membuka mulutnya karna mengantuk. Tetapi ia tetap melanjutkan tugasnya. Sampai akhirnya Dara tidak dapat menahan rasa kantuknya.

Ditutupnya buku paket serta buku tulisnya. Lalu Dara bangun dari meja belajarnya dan menuju kasurnya. Alunan musik dari handphone Dara tetap dibiarkan menyala.

Sampai pada akhirnya Dara terlelap dengan tanang dan mulai menjelajahi alam bawah sadarnya.

-----RADAR-----

HAII GUYS!!
Udah lama banget ya aku ga up ini cerita. Sorry bangetlah pokoknya. Semoga kalian suka yaaaa.

Jangan lupa vommentnya. Thankss❤

A story by:
Sfwhltfh

RADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang