[TIGAPULUH TIGA]

234 20 4
                                    


"Selamat siang anak-anak." sapa seorang guru perempuan berambut pendek yang baru saja memasuki kelas Radit.

"Masukkan semua buku kalian kedalam tas. Jangan tinggalkan buku apapun di laci maupun di atas meja kalian. Kali ini kita akan melakukan tes tertulis." ucapan Bu Triya sontak membuat para murid XI MIPA 3 terkejud bukan main. Tapi mereka hanya bisa pasrah.

Pasalnya itulah ciri khas Bu Triya. Ulangan dadakan. Walaupun dalam pembelajaran sehari-hari Bu Triya adalah orang yang asik tetapi saat ulangan mau itu ulangan harian ataupun ulangan semester Bu Triya akan berubah menjadi orang yang sangat galak.

"Beneran ulangan nih Bu?" tanya Raffa yang langsung mendapat tatapan maut Bu Triya.

"Kalau kamu tidak mau ikut kamu bisa keluar sekarang. Tapi nilai kamu bakal kosong karena saya tidak suka sususlan."

Raffa menghela nafas, "Iye bu iye." gumamnya.

Rayn dan Jovan melihat itu malah menertawakan Raffa, "Makanya Rap, gak usah ngada ngada ama Bu Triya. Mampuskan lu." ucap Jovan dengan muka yang meledek.

"Kurang ajar lo berdua!"

"Raffa Jovan kalau ingin ngobrol bisa keluar sekarang!" tegur Bu Triya.

"Maaf bu maaf."

————RADAR————

Bel pulang telah berbunyi. Dengan segera Radit memasukkan barang-barangnya kedalam tas. Setelah itu dengan tak sabaran Radit menunggu Bu Triya keluar.

Sesekali diliriknya jam tangan yang berada di pergelangan tangan kanannya. Bukannya mendengarkan penjelasan Bu Triya, Radit malah asik menghitung detik yang berjalan.

"Oke. Sampai disitu saja untuk pembahasan hari ini. Jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang ibu kasih." ucap Bu Triya seraya merapihkan buku miliknya.

"Kamu," ucap Bu Triya seraya menunjuk empat meja barisan belakang, "Radit, Raffa, Jovan, dan Rayn jangan lupa untuk mengumpulkan tugas. Ibu sebenarnya tidak mengizinkan kalian berada di kelompok yang sama. Tetapi karena waktunya tidak cukup jadi ibu izinkan hanya untuk kali ini."

"Hemmm. Iya bu tenang aja sama kita mah. Pasti ngerjain kok." jawab Raffa dengan cengirannya.

"Tetapi tidak di perbolehkan untuk menyalin tugas temanmu. Paham?"

"Iya bu elahh."

Setelah Bu Triya keluar, Radit segera menyampirkan tasnya ke punggung kanannya. Lalu ia bergegas keluar kelas untuk menuju kelas IPS 1.

Sesampainya di kelas IPS 1, Radit langsung masuk dan mencari keberadaan Dara. Namun nihil, Dara sudah tidak ada di kelas.

"Woi! Ada yang liat Aldara?" tanya Radit pada segerombolan siswi yang sedang menunggu salah satu temannya. Melihat keberadaan Radit,  siswi itu malah menjerit.

"Gilaaaa! Radit nanya sama kita?!"

"Biar gue aja yang jawab!"

"Enggak! Biar gue yang jawab!"

Jengah melihat adu mulut segerombolan siswi tadi Radit berdecak kesal,  "Ck, ada yang liat Aldara ga woi?!"

"Tadi udah keluar kelas Dit." jawab salah siswi dari gerombolan tersebut dengan genit.

Tanpa mengucapkan terimakasih Radit langsung meninggalkan kelas Dara. Dengan langkah lebar ia pergi ke parkiran sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang