Chapter 12

277 35 30
                                    

EEEELLLLLLOOOOOO RRREAAAAADEEEEEERRRSSSS!!!🎉🎉🎉🎉

I'm back! 😉

Setelah sekian lama akhirnya ujian selesai, dan author sangat berterima kasih masih setia menanti😊.

So tanpa berlama2😆

Enjoy!!🎉😉







Sebuah pasukan disiapkan bagai batalion perang, suatu hal yang terlihat sangat mengherankan. karena yang ditargetkan hanya lah seorang gadis yang bahkan tak pernah tahu apa yang terjadi.

Namun pasukan yang dimaksud kali ini adalah, sekelompok orang-orang dari geng yang bisa disebut sebagai preman jalanan.

Mereka semua memblokade jalanan sepi menuju sebuah vila ditepi pantai yang indah. Target mereka di kabarkan akan menuju vila ini, dan mereka hanya perlu menunggu sebentar sebelum akhirnya target mereka benar-benar datang.

Sebuah mobil Toyota hitam dengan gradiasi perak melaju santai kehadapan mereka. Penghuni mobil itu bingung melihat gerombolan orang-orang yang memblokir jalan didepan mereka, merasa keadaan cukup berbahaya. Mereka   segera berhenti dan hendak berbalik, namun sayang mereka terlambat untuk kabur.

3 buah motor menghalangi jalan dibelakang mereka entah sejak kapan. Damien mengumpat di bawah nafasnya, ia tidak sedang terlibat dengan para penagih obat-obatan itu kan?. Ia tidak menyangka liburannya malah di datangi oleh kelompok berwajah preman yang kini mengepungnya.

“siapa mereka Damien? Mereka bukan orang-orang yang kau tipu bukan?” tanya Eslie yang duduk disampingnya.

“bagaimana aku tahu?! Diam saja kau!” bentak Damien kesal.

Eslie bersungut-sungut dan kembali menatap kedepannya. Kelompok preman itu semakin mendekati mereka.

“keluar!” perintah salah seorang dari mereka. Pria itu mengenakan jaket biru gelap, rambutnya berwarna pirang acak-acakan, cukup tampan namun terkesan sangar. Ia adalah pemimpin geng preman itu.

Ia menatap mobil didepannya dengan senyum miring. Ia suka melihat ekspresi ketakutan yang tampak diwajah para penghuni mobil itu. Kelihatannya ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik, gadis yang mereka cari ada dimobil itu.

Damien dan Eslie keluar dari mobil. Namun ekspresi pria pirang itu tidak puas, gadis target mereka tidak keluar. Ia memberi isyarat pada salah seorang anak buahnya untuk membuka paksa mobil itu dan menyeret gadis itu kehadapannya.

Mereka segera melaksanakannya, Damien dan Eslie terpekik kaget. Mereka hendak membantu anak mereka yang sekarang tengah menjerit ketakutan karena ditarik paksa keluar dari mobil. Namun mereka terpaksa harus diam ditempat karena belasan senjata api yang kini tertodong kearah mereka.

“ok, kita sudah mendapatkan target…” ujar pria pirang itu datar.

“habisi sisanya” perintahnya dingin, seraya berbalik pergi.

Mendadak wajah Damien dan Eslie pucat. Sementara gadis yang kini tersandera itu menjerit keras saat tubuhnya diseret paksa menuju mobil sedan diujung jalan.

“LEPASKAN AKU!!! TIDAAK!!” ia meronta sekuat tenaga, namun usahanya sia-sia.

“MIRA!! MAU KALIAN BAWA KEMANA MIRA?! LEPASKAN DIA!!” teriak Eslie.

Mendadak Pria berambut pirang itu berhenti melangkah, ia berbalik dengan wajah kaget menatap kedua orang tua si gadis. Apa dia tak salah dengar?

“Mira?” ujarnya memastikan, wajahnya terlihat menahan kesal. Ia nyaris saja salah tangkap dan membuat dirinya terlibat masalah dengan bos besar.

My Lovely Doll (Jason The Toymaker X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang